Berita Populer Hari Ini
Populer Internasional: Isu Sekularisme di Turki Memanas | Facebook Pecat 11.000 Karyawan
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya isu sekularisme yang memanas di Turki hingga pemecatan 11.000 karyawan Facebook.
Dikutip dari Al Jazeera, saat ini Korea Utara dan AS tengah tegang setelah Washington melakukan latihan militer skala besar bersama Korea Selatan.
AS dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa Korea Utara dapat mempersiapkan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Kirby mengatakan, AS percaya jumlah "signifikan" peluru yang dikirim oleh Pyongyang cukup untuk membantu Rusia dapat memperpanjang perang.
Akan tetapi, kata Kirby, tidak cukup untuk memberikan keuntungan atas pasukan Ukraina, yang dipasok oleh AS dan sekutu NATO.
Pada bulan September, Pyongyang membantah klaim dalam dokumen intelijen AS yang tidak diklasifikasikan bahwa Korea Utara berencana untuk menjual peluru artileri dan roket ke Moskow.
Bantuan senjata apa pun akan menjadi indikasi lebih lanjut untuk memperdalam hubungan antara Moskow dan Pyongyang karena isolasi Rusia atas perangnya di Ukraina telah berkembang.
3. Ukraina Ingin KTT G20 Bahas Penderitaan Ribuan Anak yang Dideportasi ke Rusia: Ini adalah Genosida
Ukraina ingin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bulan ini membahas penderitaan ribuan anak-anak yang dideportasi ke Rusia.
Kepala Staf Presiden Andriy Yermak mengatakan Rusia terus melakukan kejahatannya terhadap anak-anak Ukraina.
"Federasi Rusia terus melakukan kejahatannya sehubungan dengan anak-anak Ukraina. Penghapusan anak-anak terus berlanjut," kata Yermak pada pertemuan yang dipimpinnya dari sekelompok pejabat yang bertanggung jawab atas perlindungan anak, Selasa (8/11/2022).
Yermak mengatakan diskusi tentang pemulangan anak-anak harus dimulai pada KTT G20, yang dimulai di Indonesia pada 15 November.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan menghadiri KTT G20 dari jarak jauh, meskipun Ukraina bukan anggota.
Dilaporkan minggu ini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak hadir meskipun menjadi bagian dari kelompok itu.
Baca juga: Dubes Ukraina Pastikan Presiden Zelenskyy Akan Ambil Bagian pada KTT G20 Bali
"Kita benar-benar perlu menarik perhatian dunia atas apa yang terjadi, karena ini adalah genosida mutlak terhadap Ukraina, anak-anak Ukraina, negara kita," kata Yermak sebagaimana dikutip Al Jazeera.