Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Selalu Menargetkan Jaringan Energi Ukraina, Zelensky: Terorisme Energi

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut Rusia sebagai terorisme energi, karena selalu menargetkan jaringan energi di negaranya.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AFP/GENYA SAVILOV
Kendaraan melaju di sepanjang jalan pusat Khreshchatyk Kyiv pada malam 27 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut Rusia sebagai "terorisme energi" karena selalu menargetkan jaringan energi di negaranya. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) 

Pasukan cadangan yang dimobilisasi telah dikirim ke kota, menurut pejabat itu, untuk menutupi retret terakhir ketika itu terjadi.

Saat pasukan ditarik, bank dilaporkan telah dikosongkan dan museum dijarah, menurut koresponden urusan internasional BBC, Paul Adams.

Seorang pekerja memeriksa kerusakan saat dia memperbaiki peralatan saluran listrik yang hancur setelah serangan rudal di pembangkit listrik, di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina, pada 27 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
 (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Seorang pekerja memeriksa kerusakan saat dia memperbaiki peralatan saluran listrik yang hancur setelah serangan rudal di pembangkit listrik, di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina, pada 27 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Ekonomi Rusia Menyusut 5 Persen pada September 2022, Terbebani Perang di Ukraina

Pihak berwenang yang menduduki juga telah mengevakuasi ribuan warga sipil selama beberapa minggu.

Musim Dingin jadi Ujian Serius bagi UE

Wakil Ketua Pertama Komite Dewan Federasi untuk Pertahanan dan Keamanan Rusia, Vladimir Chizhov mengatakan, musim dingin bisa menjadi ujian serius bagu Uni Eropa (UE).

"Terlalu dini untuk mengatakan bahwa UE tidak ada harapan."

"Ini adalah organisme yang relatif layak, dan ini dikonfirmasi oleh fakta bahwa jumlah negara yang ingin bergabung lebih besar daripada mereka yang mau keluar," kata Vladimir Chizhov, dikutip dari TASS.

"Uni Eropa dapat mengatasinya. Kita lihat sampai berapa lama krisis saat ini akan berlanjut."

"Musim dingin akan segera dimulai, dan telah dimulai di kawasan Eropa tertentu, dan ini akan menjadi ujian serius bagi warga Uni Eropa," lanjutnya.

Baca juga: Gedung Putih Tuding Korea Utara Secara Diam-diam Pasok Peluru Artileri ke Rusia

Menurutnya, situasi saat ini di Uni Eropa dapat digambarkan sebagai "badai yang ideal."

"Ada krisis energi yang muncul sebagian besar sebagai akibat dari serangkaian kesalahan sistemik yang dilakukan oleh pimpinan UE."

"Kedua, ada juga krisis keuangan yang disebabkan oleh volatilitas mata uang bersama UE, euro. Ada juga krisis pangan."

"Krisis yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk faktor cuaca, dengan musim panas yang sangat panas dan kekeringan di sebagian besar negara Eropa Barat, dan diperparah oleh gangguan rantai (pasokan) logistik," ungkap Chizhov.

Menurut senator Rusia, banyak masalah UE disebabkan oleh fakta bahwa keputusan yang dibuat oleh kepemimpinan UE yang birokratis, jauh dari kepentingan nyata penduduk dan dalam beberapa kasus bahkan bertentangan dengan kepentingan nasional beberapa negara.

Baca juga: 2 Oligarki Rusia dan Mitra Bisnis Roman Abramovich Masuk Daftar Sanksi Rusia oleh Inggris

Dia mengatakan, strategi Uni Eropa untuk secara bertahap mengurangi pembelian bahan bakar Rusia dimotivasi oleh alasan politik murni.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved