Cuaca Ekstrem
45 Orang Tewas dalam Badai Tropis Nalgae Filipina, Maguindanao Paling Parah Dilanda Banjir
Badai tropis Nalgae lewati Filipina, provinsi Maguindanao paling parah dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan, kini 45 orang dilaporkan tewas
Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina memperingatkan pada hari Sabtu bahwa Nalgae (dikenal secara lokal sebagai Paeng) terus menyebabkan banjir dan tanah longsor akibat hujan saat melintasi negara itu.
Tim SAR menarik mayat-mayat dari air dan lumpur tebal setelah Nalgae memicu banjir dan tanah longsor di selatan negara itu pada Jumat.
“Kami sekarang mengumpulkan semua tim penyelamat dan akan melakukan pengarahan sebelum ditempatkan,” kata Nasrullah Imam, pejabat badan bencana di provinsi Maguindanao, Sabtu.
“Tidak lagi hujan jadi ini akan membantu pencarian dan operasi kami.”
Baca juga: Badai Orlene Menuju Barat Meksiko, Menguat Jadi Badai Kategori 3
Filipina langganan diterjang badai
Rata-rata 20 badai tropis melanda Filipina setiap tahun.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengirim belasungkawa kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam badai dan meyakinkan masyarakat bahwa layanan darurat dikerahkan dengan pasokan makanan dan barang-barang lainnya ke daerah-daerah yang paling parah dilanda.
Tim SAR menarik mayat-mayat dari air dan lumpur tebal setelah Nalgae memicu banjir dan tanah longsor di selatan negara itu pada Jumat.
“Kami sekarang mengumpulkan semua tim penyelamat dan akan melakukan pengarahan sebelum ditempatkan,” kata Nasrullah Imam, pejabat badan bencana di provinsi Maguindanao, Sabtu.
“Tidak lagi hujan jadi ini akan membantu pencarian dan operasi kami.”
Layanan feri ditangguhkan
Baca juga: Berita Foto : Badai Ian Hantam Florida
Lebih dari 7.000 orang dievakuasi menjelang pendaratan badai, kata kantor pertahanan sipil.
Penjaga pantai juga telah menangguhkan layanan feri melalui sebagian besar negara kepulauan karena laut yang bergelombang.
Ratusan kapal terdampar dan ribuan penumpang di pelabuhan. Otoritas penerbangan sipil mengatakan bahwa lebih dari 100 penerbangan telah dibatalkan sejauh ini.
Badai telah melanda pada awal akhir pekan yang panjang di Filipina, ketika jutaan orang kembali ke kampung halaman mereka untuk mengunjungi makam kerabat mereka.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai seperti itu, yang juga membunuh ternak dan menghancurkan infrastruktur utama, menjadi lebih kuat ketika dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim.
Berita lain terkait dengan Badai Tropis Nalgae
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)