Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Peralatan Kian Menipis, Putin Percepat Produksi Senjata Fasilitasi Perang di Ukraina

Vladimir Putin membentuk komite untuk mempercepat produksi senjata dan pasokan perang lainnya untuk memfasilitasi tentara Rusia di Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AFP/MLADEN ANTONOV
Tank-tank Rusia berparade di akhir latihan militer Vostok 2018 yang digelar di dekat perbatasan China. - Vladimir Putin membentuk komite untuk mempercepat produksi senjata dan pasokan perang lainnya untuk memfasilitasi tentara Rusia di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mendorong pemerintahannya untuk memotong birokrasi guna mempercepat produksi senjata.

Dengan perang yang sudah berjalan selama delapan bulan, Rusia membutuhkan pasokan persenjataan untuk melanjutkan invasi ke Ukraina.

Terlebih belakangan ini, pasukan Rusia kewalahan dengan serangan balasan dari militer Ukraina di wilayah yang didudukinya.

Dilansir Al Jazeera, kekurangan pasokan persenjataan untuk militer Rusia begitu nyata sehingga Putin harus membuat struktur untuk mengatasinya. 

Pada Selasa (25/10/2022), Putin mengetuai komite baru yang bertugas untuk mempercepat produksi dan pengiriman senjata serta pasokan untuk pasukan Rusia.

Pemimpin Rusia ini menekankan perlunya "mendapatkan tempo yang lebih tinggi di semua bidang".

Baca juga: Rusia Memberi Tahu AS Soal Rencananya Gelar Latihan Nuklir Tahunan

Komite yang dinamai Dewan Koordinasi untuk Memenuhi Kebutuhan Operasi Militer Khusus itu diminta Putin agar berpikir di luar kebiasaan dan "menyelesaikan semua masalah dengan lebih cepat dan lebih efisien".

Menurut laporan media Rusia, tentara yang dimobilisasi ke Ukraina belum dilengkapi peralatan dasar yang memadai, seperti peralatan medis dan jaket antipeluru.

Dikatakan Putin sebelumnya, ada 222.000 tentara cadangan yang dimobilisasi, lebih sedikit dari target awal sebanyak 300.000.

Namun pekan lalu, Putin mengunjungi tempat pelatihan di Rusia yang menampilkan tentara-tentara dengan perlengkapan yang baik.

Laporan lain mengatakan bahwa pasukan Rusia terpaksa menggunakan peralatan lama yang kadang sudah usang.

Sejumlah tentara yang baru dimobilisasi itu juga dikatakan dikirim ke garis depan perang dengan sedikit pelatihan.

Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. Vladimir Putin membentuk komite untuk mempercepat produksi senjata dan pasokan perang lainnya untuk memfasilitasi tentara Rusia di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/-)

Untuk menggantikan senjata presisi jarak jauh buatan Rusia yang semakin langka, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, Kremlin kemungkinan akan menggunakan sejumlah besar drone untuk menembus pertahanan udara Ukraina.

"Amunisi artileri Rusia hampir habis," kata kementerian itu dalam sebuah laporan pada Selasa (25/10/2022).

Sementara itu, Institute for the Study of War yang berbasis di Washington DC mengatakan Rusia kemungkinan mulai kekurangan persediaan senjata udara.

"Tempo lebih lambat serangan udara, rudal, dan pesawat tak berawak Rusia mungkin mencerminkan penurunan persediaan rudal dan pesawat tak berawak dan efektivitas serangan yang terbatas untuk mencapai tujuan militer strategis Rusia," katanya.

Terlepas dari masalah pasokan, militer Rusia telah menimbulkan kerusakan besar dan korban besar di Ukraina.

Selama invasi, pasukan Putin telah menghancurkan rumah, bangunan umum, dan jaringan listrik Ukraina.

Bank Dunia memperkirakan kerusakan di Ukraina sejauh ini mencapai $348 miliar.

Menurut PBB, dari awal invasi Rusia pada 24 Februari hingga awal Oktober, tercatat 15.246 korban sipil di Ukraina.

Dari jumlah tersebut, 6.114 orang tewas dan 9.132 terluka.

Sekitar 7,7 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dan sekarang hidup sebagai pengungsi di seluruh Eropa, menurut PBB.

AS akan Berikan HAWK

Rudal Stinger juga digunakan tentara Amerika Serikat.
Rudal Stinger juga digunakan tentara Amerika Serikat. - Vladimir Putin membentuk komite untuk mempercepat produksi senjata dan pasokan perang lainnya untuk memfasilitasi tentara Rusia di Ukraina. (US Army)

Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan mengirim sistem pertahanan udara HAWK ke Ukraina untuk membantu bertahan dari serangan drone dan rudal jelajah Rusia.

Hal ini diungkap dua pejabat AS, lapor Reuters

Rudal pencegat HAWK lebih canggih dari Stinger, sistem pertahanan udara jarak pendek yang lebih kecil, yang telah dikirim AS untuk menumpulkan invasi Rusia.

Pemerintahan Biden akan menggunakan Presidential Drawdown Authority (PDA) untuk mentransfer peralatan HAWK yang didasarkan pada teknologi era Vietnam, tetapi telah ditingkatkan beberapa kali.

PDA memungkinkan Amerika Serikat untuk mentransfer pasokan dan layanan pertahanan dari stok dengan cepat tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat.

Namun Gedung Putih menolak berkomentar mengenai kabar ini.

Sistem pertahanan udara HAWK adalah pendahulu sistem pertahanan rudal PATRIOT yang dibuat oleh Raytheon Technologies, yang tidak diberikan AS untuk Ukraina, kata pejabat AS kepada Reuters.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden berjanji kepada Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky akan memberi Kyiv sistem udara canggih menyusul serangan rudal Rusia awal bulan ini.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Spanyol hendak mengirim empat peluncur HAWK.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Washington telah mengirimkan bantuan keamanan senilai sekitar $17,6 miliar ke Kyiv.

Rusia Tingkatkan Produksi Senjata

Rusia sedang meningkatkan produksi semua jenis senjatanya mulai dari tank, meriam, hingga rudal dan drone presisi tinggi.

Kabar ini diungkapkan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, lapor TASS

"Produksi senjata dan peralatan khusus dari semua jenis meningkat berlipat ganda: dari tank dan senjata hingga rudal dan drone presisi tinggi. Persiapkan dirimu!" katanya di Telegram, Senin (24/10/2022).

Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. - Vladimir Putin membentuk komite untuk mempercepat produksi senjata dan pasokan perang lainnya untuk memfasilitasi tentara Rusia di Ukraina. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Politisi itu berbicara kepada lawan-lawan Rusia dan menasihati mereka untuk tidak berharap bahwa negara itu akan kehabisan persenjataan.

"Ketika membaca analisis musuh, saya berulang kali menemukan tuduhan bahwa Rusia akan segera kehabisan peralatan militer dan senjata yang digunakan secara luas. Seperti, semuanya habis. Jangan menahan napas," katanya.

Medvedev menegaskan telah melakukan perjalanan ke Nizhny Tagil dan memeriksa produksi tank di perusahaan Uralvagonzavod, produsen kendaraan lapis baja terbesar di daerah itu.

Selama perjalanan, ia telah berdiskusi soal percepatan pengiriman peralatan ke angkatan bersenjata untuk digunakan selama operasi militer khusus di Ukraina.

"Tujuannya telah ditetapkan untuk pelaksanaan kontrak pertahanan pemerintah dengan cermat di semua parameter utamanya, pencegahan gangguan dalam pasokan peralatan," katanya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved