Montegro Dapat Serangan Siber Selama 20 Hari, Pejabat Setempat Tuduh Rusia Sebagai Dalangnya
Para pejabat Montenegro menuduh peretas pro-Rusia terlibat dalam serangan siber yang dimulai pada 20 Agustus lalu.
Penulis:
Nur Febriana Trinugraheni
Editor:
Muhammad Zulfikar
IST
Ilustrasi serangan siber. Pemerintah Montenegro mematikan internet dan komputer di markas besar pemerintah negara tersebut, serta menonaktifkan situs web pemerintah di tengah serangan siber besar-besaran yang terjadi di negara yang terletak di kawasan Balkan itu.
Sekitar 620.000 penduduk Montenegro saat ini terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama merupakan mereka yang ingin memulihkan hubungan dekatnya dengan Serbia dan Rusia, sedangkan kubu lainnya menginginkan Montenegro melanjutkan jalannya menjadi anggota Uni Eropa.
Sementara negara-negara di Eropa Timur lainnya, yang dianggap musuh oleh Rusia, juga menghadapi serangan siber, termasuk Moldova, Slovenia, Bulgaria, Makedonia Utara dan Albania.