Konflik Rusia Vs Ukraina
Usul Putin Dimakzulkan, Politisi Rusia Ini Diinterogasi Polisi dan Dijatuhi Denda
Sejumlah pejabat Rusia yang menyerukan pemakzulan Presiden Vladimir Putin diiterogasi polisi dan dijatuhi denda.
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pejabat Rusia dikabarkan mendapat panggilan dari kepolisian setelah menyerukan pemakzulan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dilansir CNN, ini bermula dari seruan deputi lokal dari Kotamadya Smolninskoye di St. Petersburg, Dmitry Palyuga yang meminta Duma (majelis rendah) parlemen Rusia untuk memakzulkan Vladimir Putin.
Ia menuduh pemimpin Rusia itu telah melakukan kejahatan pengkhianatan tingkat tinggi.
Dalam postingannya di Twitter, Palyuga membeberkan tuduhan terhadap Putin.
Di antaranya, pemusnahan pria muda Rusia yang berbadan sehat yang lebih baik menjadi tenaga kerja daripada militer.
Kedua, penurunan ekonomi dan menguras Rusia.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-199: Moskow Kirim Bala Bantuan ke Kharkiv
Ketiga, ekspansi NATO ke arah timur, termasuk menambahkan Finlandia dan Swedia untuk menggandakan perbatasannya dengan Rusia.
Keempat atau yang terakhir, karena efek dari operasi militer Rusia ke Ukraina.
Menyusul seruan pemakzulan tersebut, Palyuga bersama deputi Nikita Yuferev memposting surat panggilan dari kepolisian St. Petersburg di Twitter.
Surat itu bertuliskan bahwa mereka dianggap "mendiskreditkan pendirian yang berkuasa".
Palyuga kemudian melaporkan bahwa dua dari empat deputi yang dipanggil, telah dibebaskan oleh polisi dan semuanya diperkirakan akan menghadapi denda.
Kremlin berusaha menahan kritik atas invasinya ke Ukraina.
Setelah meluncurkan operasi militer skala penuh pada Februari, pemerintah Rusia menegakkan aturan yang membatasi kebebasan pers.

Pemerintah juga mengeluarkan undang-undang baru yang akan menjatuhkan hukuman pidana berat bagi pihak yang dituduh menyebarkan informasi palsu.
Menurut OVD-Info, kelompok independen yang melacak penahanan di Rusia, 16.437 orang telah ditangkap atau ditahan karena aktivisme anti-perang di Rusia sejak awal invasi.