Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Tegur Pejabat Agar Berhenti Sesumbar Soal Taktik Militer Melawan Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky geram dengan pejabat yang membicarakan taktik perang melawan Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky geram dengan pejabat yang membicarakan taktik perang melawan Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegur pejabat pemerintahan Kyiv agar berhenti bicara soal taktik militer melawan Rusia kepada awak pers.

Menurut Zelensky, pernyataan terkait strategi militer merupakan hal yang tidak bertanggung jawab.

Dilansir Guardian, teguran ini terjadi setelah adanya ledakan besar di Pangkalan Udara Rusia di Krimea pada Selasa (9/8/2022) lalu. 

Menyusul insiden tersebut, surat kabar New York Times dan Washington Post mengutip pernyataan pejabat anonim yang mengklaim bahwa pasukan Ukraina bertanggung jawab atas ledakan.

Di sisi lain, pemerintah Kyiv terus menepis tuduhan bahwa pihaknya jadi dalang insiden tersebut.

Presiden Zelensky pun menyinggung hal ini dalam pidato malamnya, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Saling Tuding Rusia dan Ukraina Menembaki PLTN Zaporizhzhia, Bencana Nuklir Sudah

"Perang jelas bukan waktu untuk kesombongan dan pernyataan keras. Semakin sedikit detail yang Anda ungkapkan tentang rencana pertahanan kami, semakin baik implementasi rencana pertahanan tersebut."

"Jika Anda ingin menghasilkan berita utama yang keras, itu satu hal - itu benar-benar tidak bertanggung jawab."

"Jika Anda menginginkan kemenangan untuk Ukraina, itu adalah hal lain, dan Anda harus menyadari tanggung jawab Anda untuk setiap kata yang Anda katakan tentang rencana negara kita untuk pertahanan atau serangan balik," jelas Zelensky.

Pemimpin Ukraina ini menyampaikan pesannya kepada pejabat negara bagian, pemerintahan lokal, militer serta pihak-pihak yang berkomentar soal perang.

Pesawat Tempur Rusia Hancur

Terkait dengan ledakan di Pangkalan Udara Rusia di Krimea, Ukraina mengklaim berhasil menghancurkan sejumlah pesawat perang Kremlin.

Dalam sebuah laporan, Forbes Ukraina memperkirakan pesawat tempur yang dihancurkan bernilai $650 juta hingga $850 juta.

"Berdasarkan berbagai sumber, Forbes memperkirakan bahwa sebelum ledakan, peralatan pesawat senilai $650 juta hingga $850 juta berada di lapangan terbang," tulis laporan itu.

Sebuah pesawat pembom Rusia, Sukhoi SU-24, melakukan lepas landas dari pangkalan Hmeimim, di Latakia, Suriah, 3 Oktober 2015. (USA Today/AFP/Getty Images/Alexander Kots)
Sebuah pesawat pembom Rusia, Sukhoi SU-24, melakukan lepas landas dari pangkalan Hmeimim, di Latakia, Suriah, 3 Oktober 2015. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky geram dengan pejabat yang membicarakan taktik perang melawan Rusia. ((USA Today/AFP/Getty Images/Alexander Kots)

Kabar ini turut diamini pemerintah Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (12/8/2022) mengatakan, ledakan di lapangan terbang Saky di Krimea "hampir pasti" berasal dari ledakan dari empat tempat penyimpanan amunisi yang tidak ditemukan, meskipun penyebab asli ledakan masih belum jelas.

Setidaknya lima pesawat pembom Su-24 dan tiga jet multi-peran Su-30 flanker H hampir pasti hancur atau rusak parah dalam ledakan itu, menurut intelijen Inggris.

Meski menderita kerusakan serius, lapangan terbang tersebut kemungkinan masih tetap digunakan.

Hilangnya delapan jet tempur mewakili sebagian kecil dari keseluruhan armada pesawat yang tersedia Rusia untuk mendukung perang.

Namun, Saky digunakan sebagai pangkalan untuk pesawat armada Laut Hitam angkatan laut Rusia.

Kemampuan penerbangan angkatan laut Rusia secara signifikan terdegradasi dan insiden itu kemungkinan akan mendorong militer Rusia untuk merevisi persepsi ancamannya, kata para pejabat.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Presiden Vladimir Putin tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina.

Wallace mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah "gagap" dan "mulai gagal".

Pangkalan Udara Rusia, Saky, yang berada jauh di belakang garis depan di Krimea dihancurkan oleh beberapa ledakan besar, menewaskan sedikitnya satu orang.
Pangkalan Udara Rusia, Saky, yang berada jauh di belakang garis depan di Krimea dihancurkan oleh beberapa ledakan besar, menewaskan sedikitnya satu orang. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky geram dengan pejabat yang membicarakan taktik perang melawan Rusia. (Twitter)

Baca juga: Inggris Sebut Rusia Mulai Goyah dan Tak akan Berhasil Kuasai Ukraina

Baca juga: Polemik Pernyataan Dubes Ukraina, Kemlu Akan Awasi Sikap Vasyl Hamianin

Ini menyusul lebih banyak bantuan dari negara-negara Barat kepada Ukraina.

Di sisi lain, Rusia disebut telah menggandakan jumlah serangan udara terhadap posisi militer dan infrastruktur sipil Ukraina.

Hal ini diungkap brigadir jenderal Ukraina, Oleksiy Hromov pada Kamis.

"Pesawat dan helikopter musuh menghindari terbang ke jangkauan pertahanan udara kami, dan karena itu akurasi serangan ini rendah," katanya dalam konferensi pers.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved