Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kasus Mantan Jurnalis TV Marina Ovsyannikova, Berharap Tak Jalani Hukuman Pra-Sidang, Punya 2 Anak

Marina Ovsyannikova didakwa karena menyebarkan informasi palsu tentang tentara Rusia dan kemungkinan dipenjara 10 tahun.

TheRecentTimes
Marina Ovsyannikova. Jurnalis TV Rusia didakwa karena menyebarkan informasi palsu dengan menginterupsi siaran langsung berita, kemungkinan akan dihukum 10 tahun penjara. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan jurnalis televisi (TV) pemerintah Rusia Marina Ovsyannikova didakwa menyebarkan informasi palsu tentang tentara Moskow.

Akibat tindakan Marina Ovsyannikova, dia dapat dihukum hingga 10 tahun penjara.

Sebelumnya, pada Maret 2022 Marina Ovsyannikova menginterupsi siaran langsung berita TV Rusia dengan mengecam aksi militer Rusia di Ukraina.

Dikutip The Guardian, Ovsyannikova yang lahir di Ukraina itu telah didenda beberapa kali karena menentang invasi Rusia ke Ukraina.

"Sebuah kasus kriminal telah diluncurkan," kata pengacaranya Dmitry Zakhvatov.

Dia menambahkan bahwa mereka sedang menunggu penyelidik untuk memutuskan tindakan pra-persidangan untuk wanita berusia 44 tahun itu.

Baca juga: Buntut Interupsi Siaran Langsung TV Rusia, Jurnalis Marina Ovsyannikova Didenda Rp 11,8 Juta

Punya 2 anak

Zakhvatov menerangkan Ovsyannikova didakwa menyebabrkan informasi palsu tentang Angkatan Bersenjata Rusia dan akan menghabiskan malam dalam penahanan pra-persidangan.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP pekan lalu, Ovsyannikova berharap pihak berwenang tidak akan menempatkannya dalam penahanan pra-psidang karena memiliki dua anak.

Ovsyannikova menulis di Telegram bahwa 10 anggota penegak hukum menggerebek rumahnya pukul 06.00 waktu setempat.

"Mereka menakuti putri kecil saya," terangnya.

Kritik terhadap keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina hampir dilarang di Rusia.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-169: Kyiv Tuduh Moskow Tembakkan Roket dari PLTN Zaporizhhia

Seorang wanita menyabotase siaran langsung sebuah program berita dengan membentangkan poster 'No War' ketika program itu sedangn berlangsung. Ternyata wanita itu bernama Marina Ovsyannikova dan merupakan karyawan dari stasiun televisi bernama Channel One. Ia pun telah ditangkap dan diamankan oleh kepolisian Moscow.
Seorang wanita menyabotase siaran langsung sebuah program berita dengan membentangkan poster 'No War' ketika program itu sedangn berlangsung. Ternyata wanita itu bernama Marina Ovsyannikova dan merupakan karyawan dari stasiun televisi bernama Channel One. Ia pun telah ditangkap dan diamankan oleh kepolisian Moscow. (tangkap layar dari akun Twitter, @Kira_Yarmysh)

Aksi protes Ovsyannikova pada Maret kemarin menjadi berita utama di seluruh dunia.

Dikutip Forbes, tak lama setelah protes Ovsyannikova, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku ingin menawarkan perlindungan diplomatik bagi jurnalis tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved