Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Dituding Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Menhan Ukraina, Dijanjikan Upah Rp 2,228 Miliar
Plot rencana pembunuhan mengarah pada petinggi-petinggi Ukraina, terkait peperangan yang masih berkecamuk.
TRIBUNNEWS.COM – Plot rencana pembunuhan mengarah pada petinggi-petinggi Ukraina, terkait peperangan yang masih berkecamuk.
Kiev mengklaim telah membekuk dua orang yang diyakini adalah pembunuh bayaran yang bekerja untuk dinas intelijen Rusia, keduanya berencana membunuh menteri pertahanan Ukraina dan kepala badan intelijen militernya, dinas keamanan domestik Ukraina, SBU.
Pembunuh bayaran tersebut dijanjikan uang sebesar 150.000 dolar AS, atau Rp 2,228 miliar (kurs Rp14.854/dolar AS).
Baca juga: Dibantu Menulis CV, Pengungsi Ukraina Masih Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan di Australia
Dinas Keamanan Ukraina menggagalkan rencana badan intelijen militer GRU Rusia untuk menggunakan kelompok sabotase untuk melakukan tiga pembunuhan, kata badan itu dalam sebuah pernyataan.
SBU menyebutkan, pembunuhan yang direncanakan adalah Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, Kepala Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Kyrylo Budanov dan seorang aktivis Ukraina terkemuka.
Para tersangka, satu penduduk wilayah Luhansk timur yang ditahan oleh separatis yang didukung Rusia dan yang lainnya penduduk ibukota Ukraina Kiev, dijanjikan hingga 150.000 dolar AS oleh penangan Rusia untuk pembunuhan masing-masing target mereka.
Disebutkan, pria dari wilayah Luhansk memasuki Ukraina dari Belarus dan ditahan di kota Kovel di barat laut Ukraina bersama dengan penduduk Kiev.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan keamanan untuk pejabat tinggi sangat ketat. Distrik pemerintah Kiev ditutup dengan pos pemeriksaan yang diawaki oleh orang-orang bersenjata. Karung pasir ditumpuk di jendela dan pintu masuk gedung-gedung pemerintah.
Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia di Balik Penembakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia
SBU telah menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir setelah Presiden Volodymyr Zelenskiy memecat kepalanya dan jaksa agung negara bagian bulan lalu, mengutip lusinan kasus kolaborasi dengan Rusia oleh pejabat di lembaga mereka.