Minggu, 5 Oktober 2025

Saat Bendera Merah Putih Berkibar di Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen China

Kunjungan Presiden Jokowi ke China mendapat sambutan  hangat. Bendera Indonesia berkibar di Kota Terlarang.

Editor: Hasanudin Aco
Youtube Kompas.com
Bendera Merah-Putih berkibar di Istana Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen, Beijing, saat Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada Senin dan Selasa (26/7/2022). Merah-Putih bersanding dengan bendera nasional China di dua ikon wisata berkelas dunia yang berada tepat di titik nol kilometer Beijing itu. 

Merah-Putih bersanding dengan bendera nasional China di dua ikon wisata utama di
China itu yang terletak tepat di titik nol kilometer Ibu Kota Beijing.

"Ini salah satu bentuk dukungan kami terhadap kerja sama China dengan Indonesia yang berjalan semakin baik," kata seorang perwira polisi yang bertanggung jawab atas keamanan Istana Kota Terlarang-Tiananmen.

Momentum seperti itu menjadi tergolong langka karena Jokowi ditemui secara langsung
oleh Xi di Beijing.

Pengibaran bendera negara lain di Istana Kota Terlarang dan Tiananmen juga merupakan kejadian sangat langka.

Bendera Indonesia itu berkibar di tengah liburan sekolah akhir semester, yang bersamaan dengan liburan musim panas di China sehingga menjadikan Istana Kota Terlarang dan Lapangan Tiananmen dipadati ribuan wisatawan sejak pagi hingga sore hari.

Tentang Kota Terlarang

Kota Terlarang atau Forbidden City adalah kompleks istana kekaisaran di jantung Beijing, China.

Dibangun pada tahun 1406 oleh kaisar Yongle dari dinasti Ming, tempat ini pertama kali secara resmi diduduki pengadilan pada tahun 1420.

Akses ke daerah tersebut dilarang untuk sebagian besar subjek kerajaan. Maka dari itu dinamakan Forbidden City.

Dilansir Britannica, pejabat pemerintah dan bahkan keluarga kekaisaran hanya diizinkan mengakses kompleks secara terbatas.

Hanya kaisar sendiri yang bisa memasuki bagian mana pun sesuka hati. Kompleks seluas 178 acre atau 72 hektar ini, ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.

Ini sebagai pengakuan pentingnya bangunan sebagai pusat kekuasaan China selama lima abad, serta untuk arsitekturnya yang tak tertandingi.

Perannya saat ini dipakai sebagai museum istana seni dan sejarah dinasti.

Arsitektur kompleks ini menganut praktik geomantik tradisional feng shui secara kaku.

Orientasi Kota Terlarang, dan dalam hal ini seluruh Beijing, mengikuti garis utara-selatan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved