Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kepala Dinas Intelijen MI6: Setengah dari Mata-mata Rusia di Eropa Diusir Sejak Invasi ke Ukraina

Kepala Dinas Intelijen Inggris MI6 Richard Moore mengungkapkan setengah mata-mata Rusia yang beroperasi di Eropa telah diusir.

Editor: Miftah
Twitter
Kepala dinas intelijen Inggris MI6 Richard Moore. Belum lama ini, Moore mengungkapkan setengah mata-mata Rusia yang beroperasi di Eropa telah diusir. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Intelijen Inggris MI6 Richard Moore mengungkapkan, setengah dari semua mata-mata Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik di seluruh Eropa diusir sejak dimulainya perang di Ukraina.

Dikutip CNN, Moore menerangkan di Forum Keamanan Aspen bahwa sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, negara-negara Eropa telah mengusir "400 perwira intelijen Rusia utara yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik" di seluruh blok.

Moore, yang mengepalai intelijen luar negeri Inggris, mengatakan pengusiran sekitar 400 diplomat Rusia dari negara-negara di benua Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, telah secara dramatis mengurangi kemampuan spionase Kremlin.

"Dan kami rasa, di Inggris, itu mungkin telah mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan bisnis mereka untuk memata-matai Rusia di Eropa hingga setengahnya," kata Moore.

Dia menambahkan mata-mata Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan mendalam dan menyamar sebagai warga sipil biasa, juga telah terungkap dan ditangkap dalam beberapa bulan terakhir.

Moore juga mengatakan dia yakin Rusia bisa "kehabisan tenaga" di Ukraina.

Baca juga: Rusia Klaim Telah Hancurkan 4 Roket HIMARS yang Dipasok AS ke Ukraina sejak Awal Juli

Kepala dinas intelijen Inggris MI6 Richard Moore mengatakan Kamis bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini menderita
Kepala dinas intelijen Inggris MI6 Richard Moore mengatakan Kamis bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini menderita "kekalahan strategis" di Ukraina. (Twitter)

"Saya pikir penilaian kami adalah bahwa Rusia akan semakin sulit untuk memasok bahan tenaga kerja selama beberapa minggu ke depan," katanya.

"Mereka harus berhenti sejenak dan itu akan memberi peluang Ukraina untuk menyerang balik."

"Semangat mereka masih tinggi," kata Moore, mengacu pada Ukraina.

"Mereka mulai menerima peningkatan jumlah persenjataan yang bagus."

Dia menyebut Rusia gagal secara signifikan dalam tujuan awalnya untuk merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah Ukriana.

Ini adalah pertama kalinya MI6 go public dengan perkiraan dampak pengusiran terkoordinasi dalam menanggapi invasi pada bulan Februari.

Baca juga: Jepang Khawatirkan Kerja Sama Rusia dan China setelah Perang Ukraina hingga Tambah Anggaran Militer

Dilansir The Guardian, mata-mata Rusia, seperti halnya petugas intelijen di hampir setiap negara besar, biasanya berpura-pura melakukan pekerjaan penyamaran di kedutaan negara mereka.

Hanya segelintir mata-mata jangka panjang – yang disebut ilegal – berpura-pura menjadi warga negara biasa, beroperasi di luar kerangka diplomatik.

Sejumlah negara di Eropa usir diplomat Rusia

Jerman mengusir 40 diplomat Rusia pada April, dan Prancis 41.

Inggris adalah salah satu dari sedikit negara yang tidak mengusir diplomat yang dituduh memata-matai, meskipun itu sebagian besar karena Inggris menyuruh 23 untuk pergi pada 2018 setelah keracunan Salisbury dan diyakini tidak ada yang diganti.

Moore mengatakan dua orang ilegal telah dibuka kedoknya, termasuk seorang Rusia yang berpura-pura menjadi orang Irlandia-Brasil yang telah mencoba dan gagal untuk mendapatkan magang di pengadilan pidana internasional di Den Haag pada bulan April.

Pengadilan Brasil telah menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada Sergey Cherkasov karena menggunakan dokumen identitas palsu.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-149: Ekspor Gandum Ukraina Segera Temui Titik Terang

Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersulang saat mengambil bagian dalam KTT BRICS XIV dalam format virtual melalui panggilan video, di Moskow pada 23 Juni 2022. (Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

Kepala mata-mata itu tampaknya mengisyaratkan bahwa Ukraina, dengan dukungan senjata Barat, akan berusaha untuk melakukan serangan balik dalam beberapa minggu mendatang.

"Sangat penting, saya pikir untuk Ukraina sendiri, bahwa mereka menunjukkan kemampuan mereka untuk menyerang balik," katanya.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved