Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Luncurkan Lebih dari 20 Serangan ke Luhansk, Ukraina: Moskow Berhasil Tingkatkan Neraka Sejati
Rusia berhasil meningkatkan neraka sejati setelah lebih dari 20 serangan artileri, mortir dan roket diluncurkan ke Luhansk, kata Serhyi Haidai.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Luhansk, Serhyi Haidai mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari 20 serangan artileri, mortir dan roket ke provinsi itu dalam semalam, Sabtu (9/7/2022).
Pasukan Rusia berhasil "meningkatkan neraka sejati" di jantung industri timur Ukraina itu, tambah Haidai.
"Kami mencoba menahan formasi bersenjata Rusia di sepanjang garis depan," tulis Haidai di Telegram yang dikutip AP News.
Sementara itu, pemerintah di Kyiv mendesak orang-orang di wilayah selatan yang diduduki Rusia untuk melakukan evakuasi dengan segala cara yang mungkin sebelum serangan Ukraina.
Penembakan mematikan Rusia dilaporkan di timur dan selatan Ukraina.
Pekan lalu, Rusia merebut benteng besar terakhir perlawanan Ukraina di Luhansk, Kota Lysychansk.
Baca juga: Siapkan Strategi Baru, Rusia Diduga Kumpulkan Pasukan Cadangan di Dekat Ukraina
Analis memperkirakan pasukan Rusia kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk mempersenjatai dan berkumpul kembali.
Tetapi sejauh ini, belum ada jeda operasional yang diumumkan oleh musuh, kata Haidai.
"Pasukan Rusia masih menyerang dan menembaki tanah kami dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya," katanya.
Dalam unggahan selanjutnya, dia mengklaim pemboman Luhansk dihentikan karena pasukan Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi dan barak yang digunakan oleh Rusia.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, mengimbau penduduk wilayah yang dikuasai Rusia di selatan untuk mengungsi sehingga pasukan pendudukan tidak dapat menggunakannya sebagai "perisai manusia" selama serangan balasan Ukraina.
"Anda perlu mencari cara untuk pergi, karena angkatan bersenjata kami akan datang untuk tidak menempati," katanya.
"Akan ada pertarungan besar-besaran. Saya tidak ingin menakut-nakuti siapa pun. Bagaimanapun, semua orang mengerti semua ini."
Berbicara pada konferensi pers pada Jumat malam, Vereshchuk mengatakan upaya evakuasi sipil sedang berlangsung untuk beberapa bagian dari wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.
Dia menolak memberikan rincian, dengan alasan pertimbangan keamanan.

Baca juga: Dua Tentara Jerman Berencana Ledakkan Jembatan Rusia-Semenanjung Krimea