Selasa, 30 September 2025

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina

Kata Pakar soal Pertemuan Jokowi dengan Zelenskyy dan Putin: Strategis dan Turunkan Tensi Ketegangan

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy demi membawa misi perdamaian bagi Ukraina dan Rusia.

Editor: Daryono
Kolase Tribunnews
Foto Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) dan Foto Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo baru melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi membawa misi perdamaian untuk Ukraina dan Rusia yang selama ini terlibat perang.

Pakar Perdagangan Ekonomi Dunia dan Politik Internasioanal Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Riza Noer Arfani, memberikan tanggapannya terkait kunjungan Jokowi tersebut.

Riza menilai bahwa kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia ini sangatlah strategis.

Pasalnya saat ini Indonesia memang tengah memegang Presidensi G-20 dan kunjungan tersebut juga bisa menjadi upaya pemulihan ekonomi.

Baca juga: Beda Gaya Jokowi saat Bertemu Vladimir Putin dan Zelensky

Menurut Riza, kunjungan tersebut juga telah memperlihatkan keseriusan, konsistensi, sikap, dan posisi Indonesia dalam menghadapi konflik antara Ukraina-Rusia dengan cara membuka perundingan damai.

"Saya melihat maknanya sangat strategis. Kunjungan ini bermakna bahwa Presiden Jokowi atau Indonesia serius dalam hal itu, karena semua sepakat bila Forum G-20 adalah forum ekonomi bukan forum politik," ujar Riza dilansir laman resmi ugm.ac.id.

Riza menegaskan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia benar-benar bermakna dan strategis untuk pemulihan ekonomi yang sebenarnya sudah digagas oleh sejumlah pihak.

Termasuk negara-negara anggota G-20 yang kondisi ekonominya terancam akibat perang antara Ukraina dan Rusia.

Terlebih jika perang terus berlangsung, maka akan memberikan dampak pada tiga sektor penting, yakni pangan, energi, dan kesehatan.

Baca juga: TOPIK Pembahasan Putin dan Jokowi di Moskow, Presiden Rusia Jamin 2 Masalah Ini Aman

Turunkan Tensi Ketegangan Ukraina-Rusia

Riza mengatakan, selama ini, beberapa negara besar sebenarnya telah berusaha menengahi konflik antara Ukraina dan Rusia, tapi usaha tersebut masih belum membuahkan hasil.

Oleh karena itu Riza menyebut Jokowi sebagai juru damai yang tulus karena tidak memiliki kepentingan lain selain perdamaian anatara Ukraina dan Rusia.

Berbeda dengan negara besar dan negara lain yang meminta perdamaian atas dasar kepentingan yang mereka miliki, seperti kepentingan aliansi militer.

“Turki pernah, Israel pernah, Perancis pernah tetapi mereka tidak genuine. Jadi mereka memihak dan oleh karenanya dipandang dari sisi Rusia mereka dianggap tidak netral. Kita dalam posisi yang netral dan sejak awal kita memiliki konsistensi sikap yang seperti itu," terang Riza.

Harus diakui, kunjungan Jokowi belum tentu langsung menghadirkan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

Namun setidaknya Jokowi mampu menurunkan tensi ketegangan Ukraina dan Rusia yang sudah berbulan-bulan terlibat peperangan.

Baca juga: Presiden RI Temui Putin dan Zelensky, Pengamat: Bentuk Diplomasi Nyata Jokowi

Putin Jamin Keamanan Pangan dan Pupuk dari Rusia Maupun Ukraina

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan rombongan tiba di Moskow, Rusia dan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Kremlin pada Kamis (30/06/2022).

Pada konferensi pers, Presiden RI mengatakan bahwa Presiden Putin memberikan jaminan keamanan pangan dan pupuk dari Rusia maupun Ukraina.

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai.

Utamanya untuk mengatasi krisis dan agar rantai pasok pangan, pupuk, maupun energi dapat segera diperbaiki.

Baca juga: Pengamat Nilai Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia Sukses Karena BAIS Hebat

"Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai," kata Jokowi dalam pernyataannya.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan ke Ukraina dan Rusia merupakan wujud amanat konstitusi Indonesia untuk berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

Jokowi mengatakan, isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia.

"Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan ke Moskow," ujar Presiden Jokowi.

Terkait dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa ia siap menjadi jembatan komunikasi antara Ukraina dan Rusia.

Baca juga: Berita Baik Hasil Jokowi Bertemu Putin, Moskow Jamin Pasokan Pangan dan Pupuk dari Ukraina-Rusia

"Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," ucap Presiden Jokowi.

Pada saat pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Putin juga membahas masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk.

Sebab hal ini berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.

Jokowi memberikan kabar baik, Presiden Putin memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia.

Presiden RI juga menegaskan dukungan terhadap upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mereintegrasi komoditas pangan Rusia dan Ukraina ke dalam rantai pasok global.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Larasati Dyah Utami)

Baca berita lainnya terkait Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved