Selasa, 7 Oktober 2025

Banjir di Bangladesh dan India Memburuk, Korban Tewas Jadi 59 Orang, Jutaan Lainnya Terdampar

Cuaca buruk terjadi di wilayah Bangladesh dan hulu di timur laut India beberapa hari ini mengakibatkan banjir dasyat.

Sultan Mahmud / AFP
ILUSTRASI - Orang-orang berjalan melewati perairan banjir di Sunamgong, Bangladesh 2020, kini di pertengahan tahun 2022 Bangladesh kembali dilanda banjir dasyat yang menewaskanp puluhan orang. 

"Setelah menunggu seharian di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," tambah wanita berusia 23 tahun tersebut.

Warga lain, Asma Akter mengaku dirinya menyelamatkan diri dari air yang naik.

Ia juga menjelaskan jika keluarganya tidak bisa makan selama dua hari karena terdampar.

"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami, dan bagaimana kita bisa memasak sesuatu ketika semuanya berada dalam kubangan air," tegasnya lagi.

Sebelumnya dilaporkan, badai terjadi hingga menewaskan 21 orang di seluruh negara Asia Selatan tersebut pada Jumat sore, waktu setempat.

Polisi setempat, Mizanur Rahman menjelaskan, ada korban tiga anak yang berusia 12 dan 14 tahun tersambar petir di Kota pedesaan Nandail.

Baca juga: Rusia Tetap Kokoh Meski Banyak Dihujani Sanksi dari Barat, Departemen Keuangan AS: Fatamorgana

Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di kota pelabuhan Chittagong, jelas inspektur polisi Nurul Islam.

Dan sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis di Meghalaya, wilayah terpencil di India, tulis keterangan menteri negara bagian Conrad Sangma.

Sementara itu, di wilayah Negara Bagian Assam, lebih dari 1,8 juta orang terdampak banjir setelah hujan deras selama lima hari.

Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan, jika dia telah menginstruksikan pejabat disktrik untuk memberikan bantuan pada korban yang terjebak banjir.

Kondisi Bangladesh Memburuk

Banjir di Bangladesh memburuk pada Sabtu pagi.

Kepala administrator pemerintah wilayah Sylhet Mosharraf Hossain mengatakan, awalnya mereda namun kembali memburuk setelah sore.

"Situasinya buruk, lebih dari empat juta orang terdampar oleh air banjir, hampir seluruh wilayah itu tanpa listrik," jelas Hossain.

Banjir juga memaksa bandara internasional terbesar ketiga di Bangladesh di Sylhet ditutup sejak Jumat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved