Korban Tewas Akibat Penembakan di Gereja di Alabama Jadi 3 Orang, Pelaku Berusia 70 Tahun Ditangkap
Jumlah korban tewas akibat penembakan di dalam gereja di Alabama, AS naik menjadi tiga orang pada Jumat (17/6/2022).
"Bart Rainey kuat dalam iman dan aman dalam cinta keluarga dan teman-temannya," kata putrinya, Straughn Rainey, dalam pernyataannya.
"Dia membuat semua orang yang dia temui merasa istimewa."

Baca juga: New York Ubah Usia Kepemilikan Senapan Semi Otomatis Menyusul Aksi Penembakan Massal di Buffalo
Baca juga: Sepanjang Tahun 2022, Telah Terjadi 233 Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat
Carr mengatakan surat perintah dikeluarkan terhadap Smith atas pembunuhan besar terhadap dua orang atau lebih.
Motif penembakan sedang diselidiki.
Smith diduga bertindak sendiri dan tidak ada ancaman bagi masyarakat, kata Ware.
Departemen kepolisian merespons laporan pada pukul 18.22 waktu setempat.
Beberapa lembaga penegak hukum dan pemadam kebakaran berada di lokasi, kata polisi.
Pendeta John Burruss, yang berada di Athena, Yunani dalam ziarah gereja, mengatakan dalam sebuah video bahwa dia sedang berusaha kembali ke Alabama setelah mendengar insiden itu.
Dia tampak menahan air mata dan meminta doa.
Penembakan pada hari Kamis ini terjadi lebih dari sebulan setelah satu orang tewas dan lima terluka ketika seorang pria melepaskan tembakan ke umat paroki Taiwan di sebuah gereja di California Selatan.
Insiden ini terjadi hampir tujuh tahun setelah seorang supremasi kulit putih membunuh sembilan orang selama pelajaran Alkitab di Gereja Emanuel AME di Charleston, Carolina Selatan.
Ada pula beberapa insiden penembakan pada bulan Mei dan Juni 2022.
Dimulai dengan serangan rasis pada 14 Mei yang menewaskan 10 orang kulit hitam di sebuah supermarket di Buffalo, New York.