Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-112, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-112 dikutip The Guardian.
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-112, Rabu (15/6/2022).
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-112 dikutip The Guardian.
Zelensky sebut pertempuran Donbas tentukan hasil perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan hasil pertempuran untuk wilayah Donbas akan menentukan jalannya perang.
Zelensky menambahkan bahwa pasukan Ukraina menderita "kerugian yang menyakitkan" di Severodonetsk dan Lysychansk.
Baca juga: Rusia Minta Pejuang Ukraina Menyerah di Severodonetsk: Hentikan Perlawanan Tak Masuk Akal
Baca juga: Pebulutangkis Ukraina Mariia Yelyzaveta Kesemsem Kevin Sanjaya

Pertempuran untuk Severodonetsk-Luhansk sekarang menjadi pertarungan terbesar di Ukraina ketika para pembelanya mencoba untuk mengusir serangan gencar Rusia di kota-kota kembar di timur.
Rusia sebut Ukraina sembunyi di pabrik kimia Azot
Rusia telah mengatakan kepada pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik kimia Azot Severodonetsk untuk meletakkan senjata mereka pada Rabu pagi (15/6/2022).
"Para pejuang harus “menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata” mulai pukul 08.00 waktu Moskow (5 pagi GMT)," kata Mikhail Mizintsev, kepala pusat manajemen pertahanan nasional Rusia kepada kantor berita Interfax.
Rusia akan dirikan koridor kemanusiaan
Rusia mengatakan akan mendirikan koridor kemanusiaan untuk warga sipil yang terperangkap yang berusaha melarikan diri dari pertempuran sengit di Severodonetsk.
Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Haidai mengatakan sekitar 500 warga sipil, 40 di antaranya anak-anak, berlindung dari serangan berat Rusia di pabrik kimia Azot.
Zelensky minta Barat kirim senjata
Zelensky mengulangi seruannya kepada Barat untuk meningkatkan penyediaan senjata berat ke Ukraina .
Wakil menteri pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan negara itu hanya menerima 10 % dari apa yang diminta dan tidak ada jalan menuju kemenangan tanpa bantuan.