POPULER Internasional: Pesawat Hilang Kontak di Nepal | Fakta Baru Penembakan di Texas
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya pesawat yang membawa 22 orang hilang kontak di Nepal. Pencarian masih terus dilakukan.
Pesawat berusia 43 tahun itu membawa 13 orang Nepal, 4 orang India, 2 orang Jerman, dan 3 orang awak Nepal.
Tujuh dari penumpang adalah wanita, kata maskapai itu.

Pesawat berangkat dari kota wisata Pokhara - sekitar 125 km barat laut ibukota Kathmandu - dan dalam perjalanan 15 menit ke kota pegunungan Jomsom, sekitar 80 km ke barat laut, lapor The Sun.
Namun, pesawat kehilangan kontak tak lama setelah lepas landas.
Baca juga: KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi di PT Merpati Nusantara Airlines
2. UPDATE Penembakan Texas: Polisi Rupanya Tak Segera Masuk ke Sekolah saat Anak-anak Dalam Bahaya
Keputusan polisi dalam menghadapi serangan penembakan di Sekolah Dasar Robb, Texas, pada Selasa (24/5/2022) lalu kini sedang diselidiki negara bagian.
Dilansir Independent, dilaporkan bahwa polisi tak segera menyerbu penembak ketika mereka tiba di lokasi.
Dilaporkan ada sekitar 20 polisi yang menunggu di luar kelas meski anak-anak dan guru meminta bantuan dengan menelepon 911.
Setidaknya ada 8 panggilan telepon ke layanan darurat yang dilakukan dari dalam kelas yang dimasuki pelaku bersenjata, tapi petugas masih berada di luar kelas, kata para pejabat.
Diyakini kepala polisi distrik sekolah Pete Arredondo mengira bahwa si penembak dibarikade di dalam dan bahwa tidak ada ancaman aktif terhadap anak-anak.
Baca juga: Pengakuan Mantan Pacar Penembak SD di Texas, Sebut Takut akan Hidupnya saat Salvador Ramos Mengamuk
Baca juga: Siswi di Texas Lumuri Tubuh dengan Darah Lalu Berpura-pura Mati untuk Kecoh Pelaku Penembakan

Keputusan Arredondo untuk menunggu di luar dinilai bertentangan dengan pedoman federal dan negara bagian yang dikembangkan selama dua dekade, The Guardian melaporkan.
Dalam insiden seperti itu, prioritas polisi adalah melumpuhkan pria bersenjata itu.
Di Texas, polisi Uvalde menerima pelatihan terbaru dalam beberapa bulan terakhir dengan protokol yang menyebut bahwa prioritas pertama petugas adalah masuk ke lokasi kejadian dan langsung menghadapi penyerang.
Protokol itu mungkin harus memaksa polisi untuk sementara membiarkan yang terluka dan tidak menanggapi tangisan minta tolong dari anak-anak, menurut protokol tersebut.