Rabu, 1 Oktober 2025

Bachelet Nyatakan ke Xinjiang Bebas Terbuka dan Tak Diatur Pemerintah Cina

Sebelum dan selama kunjungan Bachelet ke Cina, AS dan beberapa negara barat mempertanyakan dan menentang kunjungan Komisioner HAM PBB itu. 

Warta Kota/henry lopulalan
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Chile Michelle Bachelet (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/5/2017). Kedua kepala negara beserta masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, diplomatik, kelautan, perikanan dan sosial budaya. Warta Kota/henry lopulalan 

William Jones, Kepala Biro Washington untuk Tinjauan Intelijen Eksekutif dan peneliti di Institut Chongyang untuk Studi Keuangan di Renmin Universitas China, memprediksi AS akan terus memainkan isu Xinjiang.

AS tidak tertarik pada kebenaran tentang Xinjiang, tetapi hanya menginginkan dukungan untuk kebohongan besarnya tentang Xinjiang.

Kebohongan tentang Xinjiang tidak diragukan lagi akan berlanjut karena tujuan dasarnya adalah untuk melemahkan dan mendiskreditkan Cina.

Aktivis dari Indonesia Save Uyghur menggelar aksi teatrikal di depan kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Jumat (25/6/2021). Aksi tersebut digelar untuk menyerukan boikot terhadap rencana penyelenggaraan Olimpiade musim dingin di Beijing karena perlakuan pemerintah China terhadap warga muslim Suku Uyghur di Xinjiang. Tribunnews/Herudin
Aktivis dari Indonesia Save Uyghur menggelar aksi teatrikal di depan kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Jumat (25/6/2021). Aksi tersebut digelar untuk menyerukan boikot terhadap rencana penyelenggaraan Olimpiade musim dingin di Beijing karena perlakuan pemerintah China terhadap warga muslim Suku Uyghur di Xinjiang. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Sementara Komisioner HAM PBB berada di Cina, tragedi penembakan massal terjadi di sebuah sekolah dasar dan supermarket di AS, menewaskan sedikitnya 29 orang

Peristiwa itu , telah mengungkap rasisme dan pelanggaran hak asasi manusia parah di AS, dan juga mengejutkan dunia.

Menanggapi pertanyaan apakah Kantor Komisaris Tinggi PBB akan melakukan penyelidikan atas pelanggaran hak asasi manusia AS, Bachelet menjawab diplomatis, laporan sudah disampaikan ke Dewan HAM PBB.

Bachelet mengatakan untuk menghentikan rasisme, negara-negara perlu melihat sejarah perbudakan dan membongkar semua diskriminasi sistematis jika mereka benar-benar ingin memastikan hak-hak minoritas.

“Pembunuhan di Texas sangat menyedihkan. Ini menunjukkan masalah belum terpecahkan dan semua orang terus berjuang melawan diskriminasi rasial,” kata Bachelet.

“Orang-orang yang percaya mereka lebih unggul dari yang lain dan yang merasa memiliki hak untuk membunuh orang lain, tetapi sebenarnya tidak,” tandasnya.(Tribunnews.com/GlobalTimes/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved