Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rangkuman Invasi Hari ke-93: Pertempuran Sengit di Luhansk, Negosiasi Rusia dengan Ukraina Dibekukan

Berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-93 hingga pukul 15.00 waktu Kyiv.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
ARIS MESSINIS / AFP
Situasi Donbas, Ukraina timur pada 26 Mei 2022 - Berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-93 hingga pukul 15.00 waktu Kyiv. 

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-93 pada Jumat (27/5/2022) hari ini.

Tiga bulan lebih invasi, pertempuran sengit masih berlanjut di wilayah Luhansk.

Semantara itu, negosiasi antara Rusia dan Ukraina saat ini dibekukan.

Lebih lengkap, berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-93, yang dilaporkan CNN hingga pukul 15.00 waktu Kyiv.

Baca juga: Ukraina Porak-poranda Dihajar Rusia, Zelenskyy: Kami Ingin Kembali Hidup Normal

Baca juga: Pasukan Rusia Hampir Kepung Sievierodonetsk di Ukraina Timur

Negosiasi Dibekukan

Negosiasi antara Rusia dan Ukraina saat ini dibekukan, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat.

Dmitry menambahkan, Kyiv telah membuat pernyataan "bertentangan" yang tidak dipahami Moskow.

Rusia Dituduh Lakukan Genosida

Tindakan Rusia di Ukraina memberikan cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa Moskow melakukan genosida dan kekejaman yang dimaksudkan untuk menghancurkan rakyat Ukraina.

Pernyataan itu tertulis dalam laporan hukum independen, yang ditandatangani oleh lebih dari 30 sarjana hukum terkemuka dan ahli genosida.

Inggris Serukan Lebih Banyak Dukungan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin membuat kemajuan lambat tetapi jelas di Donbas.

Untuk itu, Johnson mendesak lebih banyak dukungan militer untuk Ukraina, seperti penyediaan Sistem Roket Peluncuran Ganda.

Asap mengepul setelah penembakan di kota industri Lysychansk di timur Ukraina pada 3 Mei 2022.
Asap mengepul setelah penembakan di kota industri Lysychansk di timur Ukraina pada 3 Mei 2022. (Yasuyoshi CHIBA / AFP)

Koridor Kemanusiaan

Seorang pejabat Ukraina mengatakan koridor kemanusiaan maritim yang diumumkan awal pekan ini oleh militer Rusia belum disetujui oleh Ukraina.

Pejabat itu menuduh Rusia mencoba mengalihkan kesalahan pada Ukraina atas krisis pangan global.

Pertempuran Sengit di Luhansk

Pejabat Ukraina melaporkan pertempuran masih berlanjut di wilayah Luhansk.

Seorang kepala militer lokal menggambarkannya sebagai pertempuran sengit untuk kota Severodonetsk.

Para pejabat juga mengatakan penembakan besar-besaran terjadi di sekitar Severodonetsk dan Lysychansk yang berdekatan.

Pasukan Rusia telah membakar kantor polisi di Lysychansk dan merusak sekitar 50 bangunan di daerah tersebut, kata para pejabat.

Pengeboman Rusia

Angkatan bersenjata Ukraina mengakui bahwa pasukan Rusia telah membuat kemajuan lebih lanjut di wilayah Donetsk timur dengan merebut satu distrik dalam jarak sekitar 16 kilometer dari kota penting Bakhmut, Kamis.

Pejabat Ukraina mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah menggabungkan rudal balistik jarak pendek, beberapa sistem peluncuran roket, artileri berat dan tank dalam pemboman tanpa belas kasihan kota-kota di wilayah Luhansk dan Donetsk yang masih di bawah kendali Ukraina.

Beberapa pejabat menggambarkan situasi di wilayah tersebut sangat sulit dan mengakui unit Ukraina mungkin harus mundur di beberapa tempat.

Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Kecam Rusia: Setuju Berunding Tapi Terus Lakukan Serangan

Baca juga: Rusia Akhirnya Bebaskan Kapal Asing Tinggalkan Laut Hitam dan Azov

Serangan Mematikan

Sembilan orang tewas dan 19 lainnya cedera di kota timur laut Kharkiv di tengah penembakan terus menerus di daerah pemukiman, menurut seorang pejabat militer Ukraina, Kamis.

Pasukan Ukraina mempertahankan posisi mereka dengan kuat dan tidak ada keraguan tentang kemungkinan perebutan Kota Kharkiv, kata pejabat itu.

Dipindahkan ke Rusia

Ratusan ribu orang Ukraina telah diproses melalui serangkaian "kamp filtrasi" Rusia di Ukraina timur dan dikirim ke Rusia sebagai bagian dari program sistematis pemindahan paksa, menurut empat sumber yang mengetahui intelijen Barat.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved