Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomat Senior Moskow: Rusia Siap Lanjutkan Negosiasi Damai dengan Ukraina
Wamenlu Rusia Andrey Redenko mengatakan kepada wartawan bahwa pihak Moskow siap kembali ke meja perundingan dengan Ukraina, Senin (23/5/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Redenko mengatakan, pihak Moskow siap kembali ke meja perundingan dengan Ukraina, Senin (23/5/2022).
Namun, Tass melaporkan bahwa Rudenko menegaskan hal tersebut akan terjadi jika Kyiv menunjukkan posisi konstruktif dan menanggapi proposal Moskow.
"Bukan inisiatif kami untuk membekukan pembicaraan, untuk menghentikannya."
"Kami siap untuk kembali ke negosiasi setelah Ukraina menunjukkan sikap konstruktif, setidaknya memberikan reaksi terhadap proposal yang kami ajukan," kata dia.
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-90, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Kritik Perang di Ukraina, Diplomat Rusia Boris Bondarev Mundur

Diplomat senior itu juga menambahkan, mengenai masalah perjanjian damai dengan pihak Ukraina, Moskow "dipandu oleh posisi resmi rezim Kyiv" dan bukan oleh pernyataan Penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Mikhail Podolyak.
Zelensky hanya bersedia bertemu Putin
Sementara itu, The Guardian melaporkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan Vladimir Putin adalah satu-satunya pejabat Rusia yang bersedia dia temui untuk membahas cara mengakhiri perang.
“Presiden Federasi Rusia memutuskan semuanya,” katanya dalam pidato video di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
“Saya tidak dapat menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang berasal dari Federasi Rusia selain presiden.”

Baca juga: Zelensky Ungkap 100 Tentara Ukraina di Wilayah Timur Sekarat Setiap Harinya Akibat Serangan Rusia
Baca juga: Zelensky: Perang Rusia dengan Ukraina Dapat Berakhir Hanya Melalui Diplomasi
Zelensky soroti penemuan pembunuhan masal di luar Kyiv
Dikutip English Al Arabiya, Zelensky mengatakan penemuan pembunuhan massal di daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia pada awal perang, khususnya di luar Kyiv, membuat lebih sulit untuk mengatur pembicaraan.
Zelensky juga tidak ingin melakukan diskusi dengan pejabat Rusia lain.
"Saya tidak dapat menerima pertemuan apa pun dengan siapa pun yang datang dari Federasi Rusia selain presiden (Vladimir Putin)," katanya.
"Dan hanya dalam kasus ketika ada satu masalah di (meja): menghentikan perang. Tidak ada alasan lain untuk jenis pertemuan lainnya," ujar pemimpin Ukraina ini.
Rusia dan Ukraina telah mengadakan pembicaraan secara sporadis sejak pasukan Putin menyerbu negara tetangganya itu pada akhir Februari.
Namun kedua belah pihak menyatakan negosiasi terhenti dan saling tuding.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)