Sabtu, 4 Oktober 2025

92 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 12 Negara, Diduga Terjadi karena Kontak Seksual

Hingga Sabtu (21/5/2022), ada 92 kasus terkonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet sedang diselidiki di 12 negara, menurut catatan WHO.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
Hingga Sabtu (21/5/2022), ada 92 kasus terkonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet sedang diselidiki di 12 negara, menurut catatan WHO. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyakit cacar monyet atau Monkeypox telah terdeteksi di berbagai negara dan kasusnya diprediksi akan terus meningkat.

Hingga Sabtu (21/5/2022), ada 92 kasus terkonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet sedang diselidiki di 12 negara, menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir CNN, kasus cacar monyet teridentifikasi di Australia , Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Ke-12 negara ini memiliki satu hingga lima kasus cacar monyet yang telah terkonfirmasi pada Sabtu.

"Situasinya berkembang dan WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus cacar monyet yang diidentifikasi saat pengawasan meluas di negara-negara non-endemik," kata rilis berita WHO.

Baca juga: WHO: Vaksin Cacar Ampuh Beri Perlindungan dari Cacar Monyet

Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa, Simak Gejala Monkeypox dan Chickenpox pada Kulit

Gejala dan Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet, Virus yang Sedang Menghebohkan Singapura
Gejala dan Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet, Virus yang Sedang Menghebohkan Singapura (straitstime.com)

Dr. Ashish Jha, koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, mengaku tidak akan terkejut jika ada beberapa lagi kasus cacar monyet baru di AS.

"Tetapi saya merasa ini adalah virus yang kami pahami, kami memiliki vaksin untuk melawannya, kami memiliki perawatan untuk melawannya, dan penyebarannya sangat berbeda dari SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid-19)," ujar Jha kepada Martha dari ABC Raddatz pada Minggu (22/5/2022).

"Ini tidak menular seperti Covid. Jadi saya yakin kita akan bisa menahannya," kata Jha.

Menurut pakar kesehatan, penularan penyakit ini terjadi karena kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Pakar imunopatologi di Universitas Edinburgh, Neil Mabbott mengatakan, infeksi dapat berkembang setelah terpapar kulit yang rusak, selaput lendir, tetesan (droplet) pernapasan, cairan tubuh yang terinfeksi, hingga kontak dengan pakaian atau benda terkontaminasi.

Walaupun para ahli mengatakan cacar monyet tidak menular seperti Covid-19, Presiden AS Joe Biden mendesak publik waspada.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang menimbang apakah vaksin cacar harus diberikan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet dan orang lain yang mungkin berisiko tinggi terpapar penyakit ini.

Virus variola yang menyebabkan cacar dan virus monkeypox agak terkait, karena keduanya adalah anggota genus Orthopoxvirus.

Oleh karena itu, beberapa vaksin yang diberikan untuk mencegah cacar juga terbukti dapat mencegah cacar monyet.

Gejala awal cacar monyet biasanya mirip flu, seperti demam, kedinginan, kelelahan, sakit kepala, dan kelemahan otot.

Setelah itu, ruam yang meluas biasanya muncul di wajah dan tubuh, termasuk di dalam mulut, di telapak tangan dan telapak kaki.

Cacar yang menonjol dan menyakitkan berwarna seperti mutiara dan berisi cairan, sering kali dikelilingi oleh lingkaran merah.

Lesi akhirnya berkeropeng dan sembuh selama dua hingga tiga minggu, kata CDC.

Kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Susan Hopkins, mengatakan bahwa berdasarkan laporan Afrika, orang dengan imunosupresi atau anak kecil lebih berisiko terinfeksi.

Kasus Terkait Hubungan Seksual

Dilansir Al Jazeera, Monkeypox adalah penyakit menular yang biasanya ringan dan endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah.

Meskipun termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, gejalanya lebih ringan.

Orang biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu tanpa perlu dirawat di rumah sakit, tetapi penyakit ini terkadang mematikan.

Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa ia telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," kata pejabat WHO David Heymann, spesialis penyakit menular.

Heymann mengatakan, komite ahli internasional bertemu melalui konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah dan dikomunikasikan kepada publik, termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, orang-orang yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Baca juga: Israel dan Swiss Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet

Baca juga: Asal Usul hingga Cara Pencegahannya, Ketahui Ini 5 Fakta Cacar Monyet

Salah seorang anak di Desa Negalsari yang diduga terkena Cacar Monyet
Salah seorang anak di Desa Negalsari yang diduga terkena Cacar Monyet (Marcel Hartawan)

Dia mengatakan, kontak dekat adalah jalur penularan utama, karena lesi khas penyakit ini sangat menular.

Misalnya, orang tua yang merawat anak-anak yang sakit dan tenaga kesehatan, itulah sebabnya beberapa negara mulai memvaksinasi nakes dengan vaksin cacar.

Banyak dari kasus saat ini telah diidentifikasi di klinik kesehatan seksual.

Hopkins mengatakan wabah itu terkonsentrasi di daerah perkotaan, di antara pria gay atau biseksual.

"Risiko populasi umum tetap sangat rendah saat ini, dan saya pikir orang perlu waspada terhadapnya," kata dia, menambahkan bahwa mayoritas gejalanya relatif ringan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved