Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Tambah Anggota, Rusia akan Bangun 12 Pangkalan Militer Baru
Rusia akan mendirikan 12 pangkalan militer baru di wilayah barat negara sebagai tanggapan atas Swedia dan Finlandia yang mendaftar NATO.
Rusia telah mengalami kemunduran besar dan kerugian besar selama invasi, mendorong analis militer Barat untuk mengatakan sangat perlu untuk memobilisasi lebih banyak tentara.
Duma mengatakan inisiatif yang direncanakan itu juga akan mempermudah perekrutan tenaga medis sipil, insinyur dan spesialis operasi dan komunikasi.
Alasan Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO
Mengutip The Guardian, Finlandia dan Swedia baru memiliki niat untuk bergabung dengan NATO semenjak Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina.
Sebelumnya, kedua negara tersebut memilih bersikap netral.
Baik Finlandia dan Swedia menganggap bahwa bergabung dengan aliansi militer akan memprovokasi Moskow.
Karena itu, kedua negara memilih sikap netralitas, dan kemudian non-blok, untuk menghindari permusuhan dengan kekuatan regional utama.
Kekhawatiran Finlandia cukup sederhana.
Negara itu memiliki perbatasan yang sama dengan Rusia sepanjang 1.300 km.
Finlandia telah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1917 setelah lebih dari satu abad diperintah oleh Moskow.
Tentaranya juga sudah dua kali melawan pasukan Soviet selama perang dunia kedua sebelum akhirnya menyerahkan sekitar 10 % dari wilayahnya.
Perjanjian persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik tahun 1948 dengan Rusia mengisolasi Finlandia secara militer dari Eropa barat, meskipun pecahnya Uni Soviet dan keanggotaan UE sejak itu memungkinkannya untuk keluar dari bayang-bayang Rusia.
Sementara itu, oposisi Swedia terhadap keanggotaan NATO lebih bersifat ideologis.
Kebijakan luar negeri Swedia pascaperang berfokus pada dialog multilateral dan perlucutan senjata nuklir.
Swedia telah lama melihat dirinya sebagai mediator di panggung internasional, menurunkan militernya setelah berakhirnya perang dingin.