Penembakan di Buffalo Tewaskan 10 Orang, Wali Kota: Pelaku Targetkan Orang Kulit Hitam
Pelaku penembakan di sebuah supermarket di Buffalo, New York yang menewaskan 10 orang diduga menargetkan kelompok kulit hitam.
Salah satu dari mereka yang menghadiri acara jaga pada hari Minggu mengatakan kepada Reuters: "Itu menyakitkan, mengapa seseorang melakukan itu."
Dari 13 orang yang ditembak, polisi mengatakan 11 orang berkulit hitam.
Di antara mereka yang dilaporkan tewas adalah seorang pria yang membeli kue mangkuk untuk ulang tahun putranya dan seorang wanita yang pergi berbelanja setelah mengunjungi suaminya di panti jompo.
Kronologi Serangan
Penyerang, mengenakan perlengkapan militer, melaju ke tempat parkir di Pasar Ramah Tops di Buffalo, daerah di mana polisi mengatakan dia telah melakukan pengintaian sehari sebelumnya, sekitar pukul 14:30 EST dan mulai melakukan amukan itu.
Seorang penjaga keamanan melepaskan beberapa tembakan tetapi rompi antipeluru pria bersenjata itu menghentikan satu tembakan yang mengenainya, kata polisi.

Dia kemudian membunuh penjaga dan mengintai melalui toko menembaki orang lain.
Saksi mata menggambarkan pemandangan yang mengerikan.
"Ini seperti mimpi buruk ... Anda melihat ini di TV, Anda mendengarnya di TV ... tapi saya tidak pernah berpikir saya akan menjadi salah satu dari mereka," kata seorang.
Gendron ditangkap setelah serangan itu dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan fakta-fakta masih ditetapkan tetapi sangat mengutuk ekstremisme rasis.
"Kita semua harus bekerja sama untuk mengatasi kebencian yang tetap menjadi noda di jiwa Amerika," katanya.
Dalam pernyataan selanjutnya, Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden dan Ibu Negara akan melakukan perjalanan ke Buffalo pada hari Selasa untuk bertemu dengan masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinggalkan Pesan di Buku Tamu Gedung Putih, Undang Joe Biden untuk Hadir di G20
Baca juga: Joe Biden Pertama Kali Temui Pemimpin ASEAN di Gedung Putih, Janjikan Bantuan 150 Juta Dolar AS
Serangan hari Sabtu dianggap sebagai penembakan massal terburuk sejauh ini di AS pada tahun 2022.
Sekitar 40.000 kematian per tahun melibatkan senjata api di Amerika, angka yang mencakup bunuh diri dan peristiwa penembakan massal sering terjadi.
Kurang dari sehari setelah serangan di negara bagian New York, polisi di California selatan mengatakan satu orang tewas dan lima terluka dalam penembakan di sebuah gereja di Orange County.
Seorang pria berusia enam puluhan ditangkap setelah beberapa pengunjung gereja menjegalnya dan mengikat pergelangan kakinya menggunakan kabel, kata seorang sheriff setempat.
(Tribunnews.com/Yurika)