Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mata-mata Ukraina Sebut Kudeta untuk Gulingkan Putin Sedang Berlangsung: Mustahil Menghentikannya

Bos mata-mata Ukraina mengklaim bahwa kudeta untuk menyingkirkan Vladimir Putin sedang berlangsung di Kremlin.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Twitter @Kremlinpool_RIA, Sky News
Putin dan Mayor Jenderal Kyrylo Budanov. Bos mata-mata Ukraina mengklaim bahwa kudeta untuk menyingkirkan Vladimir Putin sedang berlangsung di Kremlin. 

TRIBUNNEWS.COM - Bos mata-mata Ukraina mengklaim bahwa kudeta untuk menyingkirkan Vladimir Putin sedang berlangsung di Kremlin.

Mengutip Mirror, invasi Rusia ke Ukraina tampaknya jauh dari rencana Putin.

Pasukannya telah berjuang untuk membuat kemajuan serius sejak 24 Februari lalu.

Perlawanan kuat dari tentara Ukraina ditambah dengan kurangnya tekad dari pasukannya sendiri telah menyebabkan perang mengalami gesekan.

Presiden Rusia tidak dapat mengumumkan terobosan besar apa pun pada perayaan Hari Kemenangan di Moskow 9 Mei lalu.

Ia juga tampak lemah dan menggunakan selimut untuk menghangatkan diri.

Baca juga: Putin Dituduh Rusak Ekonomi Rusia, hingga Disebut Menderita Lantaran Sakit Kanker

Baca juga: Mantan PM Rusia Sebut Kepercayaan Diri Putin Hilang, Mulai Sadar Ia Kalah Perang di Ukraina

Putin tampak lemah pada perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Putin tampak lemah pada perayaan Hari Kemenangan di Moskow (Twitter @Kremlinpool_RIA)

Desas-desus sekarang tersebar luas bahwa Putin sakit parah, beberapa mengklaim sang presiden menderita kanker.

Kini, kepala intelijen militer Ukraina, Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan bahwa kudeta sekarang sedang berlangsung di Rusia untuk menyingkirkan Putin.

Budanov juga yakin bahwa Ukraina akan mengalahkan Rusia pada akhir tahun dan titik baliknya akan terjadi pada bulan Agustus.

Jenderal Budanov yakin bahwa kekalahan Rusia akan membuat Putin dicopot dari kekuasaannya.

"Ini pada akhirnya akan mengarah pada pergantian kepemimpinan Federasi Rusia," katanya kepada Sky News.

"Proses ini telah diluncurkan dan mereka bergerak ke arah itu."

Mayor Jenderal Kyrylo Budanov
Mayor Jenderal Kyrylo Budanov (Sky News)

Ditanya apakah kudeta telah dimulai, dia menjawab:

"Ya. Mereka bergerak dengan cara ini dan tidak mungkin untuk menghentikannya."

Baca juga: Rusia Tangguhkan Pasokan Listrik ke Finlandia, Imbas Rencana Gabung NATO?

Baca juga: Pejabat Rusia Ancam Luncurkan Serangan Nuklir, Inggris Bisa Hancur dalam 4 Menit, Finlandia 10 Detik

Jenderal itu juga mengklaim bahwa Putin menderita kanker.

Putin disebut berada dalam "kondisi psikologis dan fisik yang sangat buruk dan sangat sakit".

Tentang invasi Rusia, Budanov mengklaim:

"Titik puncaknya akan terjadi pada bagian kedua Agustus."

"Sebagian besar pertempuran aktif akan selesai pada akhir tahun ini."

"Ini pada akhirnya akan mengarah pada perubahan kepemimpinan Federasi Rusia."

"Proses ini telah berlangsung."

"Sebagai hasilnya, kami akan memperbarui kekuatan Ukraina di semua wilayah kami."

Ukraina Rebut Kembali Kotanya

Sebuah video dari militer Ukraina pada hari Jumat (13/5/2022) menunjukkan pasukan Ukraina menghancurkan bagian dari formasi lapis baja Rusia ketika mencoba menyeberangi sungai di wilayah Donbas.

Pejuang Ukraina telah mengusir Rusia dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Pasukan Kremlin telah menarik diri dari Kyiv dan timur laut Ukraina lebih dari sebulan lalu untuk memfokuskan serangan mereka di wilayah Donbas yang berbatasan dengan Rusia.

Baca juga: Jurnalis Ukraina Maksym Medynskyi Terbunuh Saat Membela Negaranya di Wilayah Kharkiv

Baca juga: Rangkuman Invasi Rusia Hari ke-80: Situasi Perang di Ukraina, Moskow Potong Listrik ke Finlandia

Kharkiv, yang pernah dibombardir sengit, telah tenang selama setidaknya dua minggu.

Ukraina sekarang menguasai wilayah yang membentang ke Sungai Donets Siverskyi, sekitar 25 mil ke timur.

Namun, Moskow masih membombardir desa-desa di utara Kharkiv.

Sekitar enam mil di utara kota, petugas pemadam kebakaran menyiram puing-puing yang membara di Dergachi.

Relawan mencoba menyelamatkan paket popok bayi dan susu formula.

"Saya tidak bisa menyebutnya apa pun selain aksi teroris," kata walikota Vyacheslav Zadorenko.

"Mereka ingin menyerang pangkalan tempat kami menyimpan perbekalan dan menciptakan bencana kemanusiaan."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved