Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Polisi Israel Serang Pelayat Palestina yang Membawa Peti Mati Jurnalis Shireen Abu Akleh

Polisi anti huru-hara Israel mendorong dan memukuli pengusung jenazah saat pemakaman jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, pada Jumat (13/5/2022).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
AFP/AHMAD GHARABLI
Kekerasan meletus antara pasukan keamanan Israel dan pelayat Palestina yang membawa peti mati jurnalis Al-Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Akleh keluar dari rumah sakit, sebelum diangkut ke sebuah gereja dan kemudian tempat peristirahatannya, di Yerusalem, pada 13 Mei 2022. - Abu Akleh , yang ditembak mati pada 11 Mei 2022 saat meliput serangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, termasuk di antara tokoh media Arab yang paling menonjol dan dipuji secara luas karena keberanian dan profesionalismenya. (Photo by Ahmad GHARABLI / AFP) 

Di luar Masjid Al Aqsa, Israel jarang mengizinkan pertemuan besar warga Palestina di Yerusalem timur dan secara rutin melarang segala bentuk dukungan untuk negara Palestina.

Warga Palestina melaksanakan salat Jumat di depan rumah sakit tempat jenazah wartawan Al-Jazeera Shireen Abu Akleh disimpan, beberapa jam sebelum pemakamannya di Yerusalem, pada 13 Mei 2022. - Abu Akleh, yang ditembak mati pada 11 Mei, 2022 saat meliput serangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, termasuk di antara tokoh media Arab yang paling menonjol dan dipuji secara luas karena keberanian dan profesionalismenya. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)
Warga Palestina melaksanakan salat Jumat di depan rumah sakit tempat jenazah wartawan Al-Jazeera Shireen Abu Akleh disimpan, beberapa jam sebelum pemakamannya di Yerusalem, pada 13 Mei 2022. - Abu Akleh, yang ditembak mati pada 11 Mei, 2022 saat meliput serangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, termasuk di antara tokoh media Arab yang paling menonjol dan dipuji secara luas karena keberanian dan profesionalismenya. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Terkait pemakaman Abu Akleh, polisi Israel mengklaim kerumunan di rumah sakit itu meneriakkan "hasutan nasionalis", mengabaikan seruan untuk berhenti, dan melemparkan batu ke arah mereka.

Sesaat sebelum tengah malam, polisi Israel mengeluarkan pernyataan kedua yang mengklaim bahwa mereka telah mengkoordinasikan rencana dengan keluarga Abu Akleh untuk menempatkan peti mati di dalam kendaraan.

"(Tetapi) massa mengancam pengemudi mobil jenazah dan kemudian melanjutkan untuk membawa peti mati di atas peti mati, arak-arakan yang tidak direncanakan," pernyataan polisi Israel.

Dikatakan polisi turun tangan agar pemakaman bisa berjalan sesuai rencana dan keinginan keluarga.

Namun klaim dari pihak kepolisian Israel ini tidak dapat segera diverifikasi.

Awal pekan ini, saudara laki-laki Abu Akleh membeberkan rencana pemakaman jurnalis itu dimulai dari memindahkan peti mati dengan mobil jenazah dari rumah sakit ke gereja.

Lalu setelah kebaktian, peti itu akan diusung berjalan menuju pemakaman.

Al Jazeera dalam pernyataannya mengatakan, tindakan polisi "melanggar semua norma dan hak internasional."

"Pasukan pendudukan Israel menyerang mereka yang berduka atas mendiang Shireen Abu Akhleh setelah menyerbu rumah sakit Prancis di Yerusalem, di mana mereka memukuli para pengusung jenazah dengan kejam," katanya.

Al Jazeera menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk meliput berita di zona konflik tersebut.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki menyebut insiden itu "sangat mengganggu."

"Kami menyesalkan intrusi ke dalam prosesi yang seharusnya damai," ujarnya.

Saat berada di acara di Rose Garden, Presiden AS Joe Biden sempat ditanya apakah dia mengutuk tindakan polisi Israel di pemakaman Abu Akleh.

"Saya tidak tahu semua detailnya, tapi saya tahu itu harus diselidiki," jawab Biden.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved