Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal, Disebut Jadi Propaganda Ukraina

Militer Rusia telah menyatakan warga sipil di Azovstal Mariupol bebas memilih arah evakuasi mereka, ke wilayah Kiev atau yang dikontrol Rusia.

Editor: Inza Maliana
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Orang-orang berdiri dengan barang-barang saat tentara Rusia berjaga di luar sebuah rumah sakit di Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis itu, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia melakukan perlawanan kasus untuk perang di tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL – Pasukan Rusia menghentikan serangan ke komplek pabrik baja Azovstal di Mariupol, dari Kamis (5/5/2022) hingga Sabtu (7/5/2022).

Gencatan senjata sepihak itu membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang terjebak di kubu terakhir pasukan Ukraina dan milisi neo-Nazi Batalyon Azov.

Ada puluhan hingga ratusan warga sipil yang akhirnya bisa dievakuasi. Cerita yang muncul berbeda antara versi Ukraina dan Rusia yang mengepung Azovstal.

Warga sipil difilmkan militan Azov meninggalkan ruang bawah tanah mereka. Lalu begitu mencapai titik terdekat, diliput media Rusia di Desa Bezimennoe.

Di lokasi penyambutan, warga sipil itu disambut pasukan Rusia, perwakilan PBB dan Palang Merah Internasional. Ulasan situasi Azovstal ini dipublikasikan situs Southfront.org, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Kesaksian Pekerja Azovstal: Operasi Rusia Satu-satunya Cara Akhiri Neraka Ala Azov

Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina

Baca juga: Rusia Temukan Jejak Kekejaman Batalyon Neo-Nazi Azov di Bandara Mariupol

Cerita sesungguhnya bisa didapat dari kesaksian warga sipil yang selamat dan meninggalkan bunker-bunker di Azovstal.

Puluhan warga sipil mengkonfirmasi mereka disandera pasukan dan militan Ukraina. Beberapa dari mereka mengaku tidak mengetahui adanya koridor kemanusiaan.

Di sisi lain, beberapa dari mereka mengklaim militan Azov meyakinkan warga sipil mereka dapat meninggalkan Azovstal, tetapi tentara Rusia tidak akan menjamin keamanan mereka.

Cerita yang disampaikan, mungkin (Rusia) akan membunuh mereka. Klaim tersebut dianggap kebohongan terang-terangan yang bertujuan mengancam warga sipil.

Non-kombatan itu dipaksa tinggal di ruang bawah tanah, dikondisikan untuk jadi perisai manusia bagi pihak pasukan dan militan Ukraina.

Pada saat yang sama, sebagian besar warga sipil mengkonfirmasi militant Azov cukup sopan terhadap mereka, terutama terhadap anak-anak.

Militan Ukraina menyembunyikan fakta warga sipil disandera, memastikan mereka berada di bawah perlindungan.

Namun, beberapa warga sipil mengklaim mereka diminta untuk menggali parit dan membantu para militan.

Di sisi lain, militan Azov memfilmkan warga sipil selama evakuasi, dengan cepat mengajukan beberapa pertanyaan berhubungan politik.

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (Handout / Mariupol City Council / AFP)

Warga Bebas Memilih Rute Evakuasi 

Warga sipil tampaknya berterima kasih kepada "penyelamat" mereka, mengklaim keinginan mereka untuk pergi ke wilayah Ukraina.

Seorang wanita mengatakan takut kepada tentara Rusia, yang diduga tidak bisa menjamin keamanan mereka selama transportasi ke wilayah Zaporizhia.

Militer Rusia telah menyatakan warga sipil di Azovstal bebas memilih arah evakuasi mereka. Sejauh ini, 69 warga sipil memutuskan untuk pergi ke wilayah yang dikuasai rezim Kyiv.

Mereka diserahkan kepada perwakilan PBB dan Komite Internasional Palang Merah. Kelompok pertama tiba di kota Zaporizhia.

Lainnya memutuskan masuk ke wilayah Republik Rakyat Donetsk atau pergi ke Rusia.

Kampanye informasi Ukraina adalah para pejuang Azov yang "berani" berhasil menarik ratusan warga sipil keluar dari puing-puing di ruang bawah tanah setelah pemboman sengit Rusia.

Menurut perwakilan resimen Azov, masih ada warga sipil yang tersisa di fasilitas yang hancur.

Namun, seperti yang terlihat jelas di video dari tempat kejadian, semua warga sipil aman, pakaian mereka cukup jelas dan tidak ada yang terlihat terluka.

Tidak ada warga sipil yang mengkonfirmasi di kamera, ruang bawah tanah mereka dihancurkan dan militan Azov menyelamatkan mereka dari puing-puing.

Tidak ada rekaman yang menunjukkan proses yang mendukung klaim tersebut.

Dalam kampanye terpisah, sumber Azov membagikan foto dan video yang menunjukkan dua wanita yang dilaporkan tewas akibat serangan Rusia.

Namun rekaman video itu justru meninggalkan sejumlah catatan. Video tersebut menunjukkan seorang pria lebih memuliakan pejuang Azov daripada berkabung atas kematian.

Pada pandangan pertama dapat dicatat ia menghindari melihat ke kamera.

Dua gadis, yang wajahnya tidak diperlihatkan dan yang diduga menangis di dekat mayat juga terlihat di video itu.

Juga jelas para korban dibunuh kemungkinan beberapa jam sebelumnya, tetapi detail insiden tersebut masih belum terungkap.

Seharusnya tidak dikecualikan militan Ukraina dapat membunuh beberapa warga sipil untuk menyembunyikan kebenaran dan mendukung kebohongan mereka.

Ini menunjukkan upaya putus asa rezim Ukraina menutupi kehancuran kelompok militan dan nasionalis neo-Nazi. Mereka menutup kebohongan dengan kebohongan.

Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di area pendaftaran dan pemrosesan untuk pengungsi internal di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022.
Orang-orang yang dievakuasi dari pabrik Azovstal Mariupol tiba dengan bus di area pendaftaran dan pemrosesan untuk pengungsi internal di Zaporizhzhia pada 3 Mei 2022. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Fakta masih ada warga sipil di Azovstal belum dikonfirmasi. Menurut klaim warga sipil, ada kurang dari 100 orang di ruang bawah tanah pabrik.

Namun, mereka dilaporkan ditahan di ruangan yang berbeda sehingga jumlah yang mereka klaim tidak tepat.

Bahkan dalam kasus jika masih ada sandera di fasilitas tersebut, klaim militan Azov tidak ditujukan untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Mengikuti strategi tradisional propaganda gaya Azov, mereka akan merilis lebih banyak video yang menunjukkan sisa-sisa di pabrik, yang harus diverifikasi dengan cermat.

Saat ini, komando militer Rusia mengetahui secara baik apa yang terjadi di ruang bawah tanah pabrik.

Jika ada lebih banyak warga sipil, maka rezim gencatan senjata lain kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Azovstal adalah medan perang lain di Ukraina. Tidak ada rezim gencatan senjata yang diumumkan selama beberapa hari.

Pada 4 Mei, komandan resimen Azov, Denis Prokopenko, mengumumkan pasukan Rusia menerobos masuk wilayah pabrik Azovstal.

Dia mengatakan, pasukan Rusia dan DPR sehari sebelumnya menerobos ke pabrik, terjadi pertempuran berdarah dan situasinya dilaporkan kritis.

Sumber militer Rusia di tempat mengkonfirmasi pasukan Rusia dan LPR melepaskan tembakan sebagai balasan atas tembakan dari arah pabrik.

Akibatnya, mereka berhasil maju di wilayah fasilitas dan menguasai beberapa posisi baru, memperkuat tekanan pada militan Ukraina.

Gencatan senjata dan evakuasi warga sipil akan menandai hari-hari terakhir sebelum kubu terakhir pasukan Ukraina dan militant Azov itu dihancurkan sepenuhnya oleh Rusia. (Tribunnews.com/Southfront.org/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved