Konflik Rusia Vs Ukraina
Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal, Disebut Jadi Propaganda Ukraina
Militer Rusia telah menyatakan warga sipil di Azovstal Mariupol bebas memilih arah evakuasi mereka, ke wilayah Kiev atau yang dikontrol Rusia.
Warga sipil tampaknya berterima kasih kepada "penyelamat" mereka, mengklaim keinginan mereka untuk pergi ke wilayah Ukraina.
Seorang wanita mengatakan takut kepada tentara Rusia, yang diduga tidak bisa menjamin keamanan mereka selama transportasi ke wilayah Zaporizhia.
Militer Rusia telah menyatakan warga sipil di Azovstal bebas memilih arah evakuasi mereka. Sejauh ini, 69 warga sipil memutuskan untuk pergi ke wilayah yang dikuasai rezim Kyiv.
Mereka diserahkan kepada perwakilan PBB dan Komite Internasional Palang Merah. Kelompok pertama tiba di kota Zaporizhia.
Lainnya memutuskan masuk ke wilayah Republik Rakyat Donetsk atau pergi ke Rusia.
Kampanye informasi Ukraina adalah para pejuang Azov yang "berani" berhasil menarik ratusan warga sipil keluar dari puing-puing di ruang bawah tanah setelah pemboman sengit Rusia.
Menurut perwakilan resimen Azov, masih ada warga sipil yang tersisa di fasilitas yang hancur.
Namun, seperti yang terlihat jelas di video dari tempat kejadian, semua warga sipil aman, pakaian mereka cukup jelas dan tidak ada yang terlihat terluka.
Tidak ada warga sipil yang mengkonfirmasi di kamera, ruang bawah tanah mereka dihancurkan dan militan Azov menyelamatkan mereka dari puing-puing.
Tidak ada rekaman yang menunjukkan proses yang mendukung klaim tersebut.
Dalam kampanye terpisah, sumber Azov membagikan foto dan video yang menunjukkan dua wanita yang dilaporkan tewas akibat serangan Rusia.
Namun rekaman video itu justru meninggalkan sejumlah catatan. Video tersebut menunjukkan seorang pria lebih memuliakan pejuang Azov daripada berkabung atas kematian.
Pada pandangan pertama dapat dicatat ia menghindari melihat ke kamera.
Dua gadis, yang wajahnya tidak diperlihatkan dan yang diduga menangis di dekat mayat juga terlihat di video itu.
Juga jelas para korban dibunuh kemungkinan beberapa jam sebelumnya, tetapi detail insiden tersebut masih belum terungkap.