Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ancam akan Serang Balik Secepat Kilat jika NATO dan Sekutu Ikut Campur Invasi Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memberlakukan serangan balik jika NATO dan sekutunya ikut campur dalam perang Ukraina.

BBC
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menggigit bibir bawahnya saat menyadari invasi Rusia ke Ukraina terus goyah. 

AS Ingin Melihat Rusia Melemah

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan konferensi pers setelah pertemuan dengan anggota Kelompok Konsultasi Keamanan Ukraina di Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman barat, pada 26 April 2022. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah mengundang Menteri Pertahanan dan pejabat senior militer dari seluruh dunia untuk membahas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan berbagai masalah keamanan yang dihadapi sekutu dan mitra AS.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan konferensi pers setelah pertemuan dengan anggota Kelompok Konsultasi Keamanan Ukraina di Pangkalan Udara AS di Ramstein, Jerman barat, pada 26 April 2022. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah mengundang Menteri Pertahanan dan pejabat senior militer dari seluruh dunia untuk membahas krisis yang sedang berlangsung di Ukraina dan berbagai masalah keamanan yang dihadapi sekutu dan mitra AS. (AFP)

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, berharap Rusia kalah dalam perang Ukraina sehingga bisa menghalangi Moskow untuk mengulangi tindakan serupa di tempat lain.

Ia menambahkan, Ukraina masih bisa memenangkan perang jika diberikan dukungan yang tepat.

Austin juga mengumumkan AS akan mengalokasikan tambahan biaya 713 juta dolar Amerika (sekitar Rp10,2 triliun) untuk bantuan militer ke Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

Dikutip dari BBC, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat berusaha "memecah masyarakat Rusia dan menghancurkan Rusia dari dalam."

Seperti diketahui, Austin bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv.

Pertemuan mereka berlangsung selama lebih dari tiga jam, ketika Rusia meningkatkan kampanye militernya di selatan dan timur Ukraina.

Pada konferensi pers di Polandia setelah kunjungan itu, Austin mengatakan kepada wartawan, AS ingin melihat "Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina."

Kepala Pentagon menambahkan, para pejabat AS masih percaya Ukraina dapat memenangkan konflik dengan "peralatan yang tepat" dan "dukungan yang tepat".

Koresponden diplomatik BBC, James Landdale, menilai komentar Austin tersebut sangat kuat bagi seorang Menteri Pertahanan AS.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-64, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Kementerian Keuangan Rusia Prediksi Defisit Anggaran untuk 2022 Sebesar 1,6 Triliun Rubel

Menurutnya, apa yang dilontarkan Austin adalah satu hal untuk membantu Ukraina melawan agresi Rusia.

Tuduhan Putin terhadap Barat yang berusaha "menghancurkan Rusia", yang dibuat dalam pidatonya pada hari Senin, tampaknya merupakan tanggapan atas komentar Austin.

Pejabat pertahanan AS mengatakan dari jutaan yang diumumkan dalam pendanaan militer baru, hampir 332 juta dolar Amerika (sekitar Rp4,8 triliun) akan dialokasikan ke Ukraina.

Angka itu menjadikan total bantuan keamanan AS yang diberikan ke Ukraina sejak invasi dimulai menjadi lebih dari 3,7 miliar juta dolar Amerika (Rp53,4 triliun).

Zelensky telah memohon kepada para pemimpin Barat untuk meningkatkan bantuan peralatan militer selama berminggu-minggu, bersumpah bahwa pasukannya dapat mengatasi militer Rusia jika dilengkapi jet tempur dan kendaraan lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved