Konflik Rusia Vs Ukraina
Sempat Menolak Kirim Senjata, Jerman Kini Setuju Berikan Tank Anti-Pesawat Gepard ke Ukraina
Jerman akhirnya setuju untuk mengirimkan tank anti-pesawat ke Ukraina.
Dia menambahkan, bahwa Berlin telah memilih untuk tidak mempublikasikan semua senjata yang sebelumnya telah dikirim ke Ukraina.
"Kami telah memasok senjata anti-tank, Stingers (sistem pertahanan udara) dan banyak senjata lain yang belum kami bicarakan sebelumnya secara publik," katanya lebih lanjut.
Mengenal Gepard
Flugabwehrkanonenpanzer Gepard atau tank meriam anti-pesawat atau yang lebih dikenal sebagai Flakpanzer Gepard, adalah senjata anti-pesawat self-propelled Jerman (SPAAG) yang mampu bertahan dalam segala jenis cuaca.
Gepard mulai dikembangkan pada 1960an, diterjunkan pada 1970an, dan telah beberapa kali mengalami peningkatan sistem.
Gepard menjadi salah satu senjata andalan bagi Angkatan Darat Jerman dan sejumlah negara anggota NATO.
Namun tank dengan sistem anti-pesawat ini dihapus secara bertahap di Jerman pada akhir 2010 dan digantikan oleh Wiesel 2 Ozelot.

Baca juga: Jerman akan Mengirimkan Tank Anti-Pesawat ke Ukraina
Baca juga: Rusia Disebut Telah Meluncurkan 1.300 Rudal di Ukraina Sejak Awal Invasi
Menurut Wikipedia, tank ini memiliki lambung serupa dengan jenis Leopard 1, dengan turret besar yang mampu berputar penuh.
Gepard dipersenjatai dengan sepasang meriam otomatis Oerlikon KDA 35 mm dan dua piringan radar.
Setiap senjata memiliki kecepatan tembak 550 putaran/menit, yang memberikan waktu tembakan terus menerus selama 37 detik sebelum kehabisan amunisi.
Meriam memiliki panjang 90 kaliber dengan kecepatan moncong 1.440 m/s, sehingga dapat menjangkau hingga jarak 5,5 km.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)