Rusia Hentikan Pasokan Gas setelah Polandia dan Bulgaria Menolak Bayar Pakai Rubel
Rusia memutuskan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah kedua negara menolak membayar dalam rubel.
Ancaman berisiko tinggi Presiden Vladimir Putin telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Eropa, yang tidak dapat menjaga ekonominya berjalan lama tanpa energi Rusia.
Moskow mengirimkan sinyal yang jelas bahwa pada titik tertentu hal itu dapat mengurangi aliran gas alam, mungkin untuk mencegah atau menanggapi sanksi Barat yang lebih keras atas perang di Ukraina.
Baca juga: Kyiv Robohkan Monumen Era Soviet yang Jadi Lambang Persahabatan Rusia-Ukraina
Baca juga: Peringatan Rusia pada Dunia agar Tak Remehkan Risiko Perang Nuklir: Bahayanya Serius, Nyata
PGNiG mengatakan siap untuk mendapatkan gas dari berbagai arah, termasuk melalui koneksi gas di perbatasan barat dan selatannya dan terminal gas alam cair (LNG) di kota pelabuhan barat laut Swinoujscie.
Ia juga mengatakan penyimpanan gas bawah tanahnya hampir 80 persen penuh.
Perusahaan gas Polandia mengatakan bahwa saat ini semua pengiriman ke pelanggan dilakukan sesuai dengan kebutuhan mereka, menambahkan bahwa perusahaan sedang memantau situasi dan siap untuk berbagai skenario.
Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa menegaskan pada hari Selasa bahwa tidak akan ada kekurangan gas di Polandia meskipun Rusia menghentikan ekspor.
"Polandia memiliki cadangan gas yang diperlukan dan sumber pasokan yang melindungi keamanan kami - kami telah secara efektif independen dari Rusia selama bertahun-tahun," katanya dalam sebuah tweet.
"Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia," tulis menteri itu.
(Tribunnews.com/Yurika)