Konflik Rusia Vs Ukraina
Artis Rusia Terancam 10 Tahun Penjara Usai Ganti Label Harga di Toko dengan Pesan Anti-Perang
Pengadilan Rusia menahan seorang artis wanita karena diduga mengganti label harga di supermarket dengan pesan berisi protes perang di Ukraina.
Satu di antaranya berbunyi "kekerasan tidak pernah jadi jalan keluar" dan gambar simbol perdamaian serta bendera Ukraina.
Pada Selasa lalu, Andrei Makedonov, seorang dokter berusia 59 tahun, ditahan karena melakukan aksi protes serupa di supermarket di Saint Petersburg.
Masih di hari yang sama, seorang warga Saint Petersburg, Tatiana Popova, didenda 30.000 rubel karena menggantung mainan dengan slogan "tidak untuk perang" di supermarket.
Pilu Ibu di Ukraina Mendapati Anaknya Dibuang ke Sumur
Kepedihan dirasakan seorang ibu di Ukraina kala mendapati jasad putranya di dalam sebuah sumur dangkal.
Momen memilukan itu terekam dalam sebuah video, lapor CNN.
Ibu itu menemukan tubuh tak bernyawa anaknya setelah pasukan Rusia mundur dari wilayah tersebut.
Adegan yang disaksikan oleh wartawan AFP itu, terjadi pada Minggu di Kota Buzova, sebuah desa yang dibebaskan dari pasukan Rusia dekat Ibu kota Kyiv.
"Putra kecilku," ratap wanita itu saat berlutut, mengintip ke dalam sumur dan mengenali sang buah hati dari sepatunya.
Isak tangisnya semakin kuat saat dia menggenggam puing-puing dan tanah di sekitar lubang.
Video tersebut menunjukkan polisi menarik tubuh putranya dari sumur dan membungkusnya dengan kantong mayat berwarna putih.
Setelah melihat tubuhnya, wanita itu mencoba memaksa melewati penjagaan darurat, namun empat pria menahannya.
"Aku tidak akan pergi," teriaknya.
Satu mayat laki-laki lainnya juga ditemukan di sumur, yang terletak di luar sebuah pompa bensin yang dihancurkan di sepanjang rute retret Rusia di daerah itu, menurut AFP.
Baca juga: Sosok Viktor Medvedchuk, Sekutu Utama Putin yang Ditangkap Ukraina
Baca juga: Tak Menyesal Serang Ukraina, Putin Sebut Pertumpahan Darah akan Berlanjut sampai Tujuan Tercapai
Taras Didych, kepala komunitas Dmytrivka, mengatakan dalam video bahwa keduanya adalah penduduk desa dan anggota Pertahanan Teritorial.
Penyebab kematian kedua korban ini belum dipastikan, tetapi Didyich mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa ada kuburan lain dengan puluhan warga sipil ditemukan Sabtu lalu di desa itu.
Kuburan ditemukan setelah daerah itu diduduki oleh pasukan Rusia selama beberapa minggu, lapor Reuters.
Jumlah korban tewas belum bisa dipastikan, katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)