Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Diduga Gunakan Senjata Kimia, Ukraina Desak Barat Jatuhkan Sanksi Berat
Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina. Ukraina meminta Barat menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin (11/4/2022), bahwa Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Zelensky meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow.
Ada laporan yang yang menunjukkan bahwa senjata kimia digunakan di pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan yang terkepung.
"Kami menangani ini (senjata kimia) dengan sangat serius," kata Zelensky dalam pidato video malamnya pada hari Senin, dikutip dari CNA.
"Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu, itu berarti bahwa perlu untuk bereaksi terhadap agresi Rusia dengan lebih keras dan lebih cepat."
Baca juga: Abaikan Ancaman Rusia, Swedia dan Finlandia akan Gabung dengan NATO pada Musim Panas Ini
Baca juga: Minyak Rusia Akan Jadi Target Paket Sanksi Uni Eropa Berikutnya
Petro Andryushchenko, ajudan wali kota Mariupol, menulis di saluran Telegramnya bahwa laporan tentang serangan kimia belum dikonfirmasi dan dia berharap untuk memberikan perincian dan klarifikasi nanti.
Sekretaris pers Pentagon, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat mengetahui laporan tersebut.
"Kami tidak dapat mengonfirmasi saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata Kirby.
"Laporan-laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran yang kami miliki tentang potensi Rusia untuk menggunakan berbagai agen pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia, di Ukraina."
Invasi Rusia, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, bergeser dari gerbang Kyiv ke timur Ukraina, dengan serangan besar-besaran yang diperkirakan akan terjadi di sana.
Uni Eropa mengatakan pada hari Senin, bahwa lebih banyak sanksi terhadap Rusia adalah sebuah pilihan.
"Sudah waktunya untuk membuat paket (sanksi) ini sedemikian rupa sehingga kita tidak akan mendengar bahkan kata-kata tentang senjata pemusnah massal dari pihak Rusia," kata Zelensky.
"Embargo minyak terhadap Rusia adalah suatu keharusan. Setiap paket sanksi baru terhadap Rusia yang tidak mempengaruhi minyak akan diterima di Moskow dengan senyuman."
Puluhan Ribu Warga Mariupol Tewas
Ukraina mengatakan puluhan ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di kota tenggara Mariupol, Senin (11/4/2022).