Rabu, 1 Oktober 2025

POPULER Internasional: Wali Kota di Ukraina Tewas Dibunuh Rusia | Pembantaian Warga Sipil di Bucha

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya walikota Motyzhyn, sebuah desa pinggiran dekat Kyiv ditemukan tewas setelah diculik Rusia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya walikota Motyzhyn, sebuah desa pinggiran dekat Kyiv ditemukan tewas setelah diculik Rusia 

Para intelijen Barat sengaja buka-bukaan soal penilaian mereka tentang apa yang terjadi di medan perang Ukraina dan di dalam lingkaran Kremlin.

Hal ini membuat perang di Ukraina menjadi pusat perhatian para mata-mata yang datang dari badan intelijen di AS dan Inggris.

Terbaru, para intelijen Barat mengumumkan temuan mereka yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat informasi yang salah tentang kinerja militernya yang buruk di Ukraina oleh para penasihat yang takut untuk mengatakan kondisi yang sebenarnya.

Pada Kamis (31/3/2022), seorang kepala mata-mata Inggris mengatakan, pasukan Rusia melakukan demonstrasi menolak untuk melaksanakan perintah dan menyabotase peralatan mereka sendiri.

Jeremy Fleming, Direktur Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah, badan intelijen, siber, dan keamanan Inggris (GCHQ) mengatakan dalam konferensi pers soal kecepatan dan skala penilaian terbuka intelijen rahasia baru pernah terjadi saat ini.

Baca juga: Media dan Intelijen Barat: Putin Pecat 8 Jenderal Rusia karena Takut Dikudeta & Dibunuh

Baca juga: Siapa Orang Kepercayaan Putin hingga Membuat Pasukan Rusia Mundur dari Kyiv? Ini Analisis Intel

Hal tersebut juga disetujui oleh Mark Galeotti, seorang ahli Rusia di University College London.

Ia setuju bahwa kampanye intelijen publik mencerminkan fakta bahwa kita sekarang hidup di zaman yang berbeda, secara politik dan internasional.

"Ini adalah jenis perang yang berbeda," kata Galeotti, dikutip dari APNews, Senin (4/4/2022).

Sementara, pejabat dari Kementerian Pertahanan Inggris menilai, keterbukaan intelijen memiliki beberapa tujuan.

Di antaranya, mereka ingin membuat Putin menyadari dirinya sedang diawasi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Sosok Pangeran Hamzah bin Hussein, Mantan Putra Mahkota Yordania yang Lepaskan Gelar Kerajaannya

Pangeran Hamzah bin Hussein mengumumkan telah melepaskan gelar kerajaannya, melalui unggahan Twitter, Minggu (3/4/2022).

Dikutip Times of Israel, Hamzah bin Hussein (41), merupakan putra bungsu mendiang Raja Hussein dan istri keempat dan terakhirnya, Ratu Noor.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum profil Pangeran Hamzah dari berbagai sumber.

Baca juga: Mantan Putra Mahkota Kerajaan Yordania, Pangeran Hamzah bin Hussein Lepaskan Gelarnya

Baca juga: Profil Raja Yordania Abdullah II, Naik Tahta Sejak 1999

(FILES) Dalam file foto ini diambil pada 17 Desember 2009, Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein menyampaikan pidato selama sesi pleno di Bella Center di Kopenhagen, pada hari ke-11 Konferensi Perubahan Iklim PBB COP15. Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah, yang terlibat dalam plot kudeta terhadap saudara tirinya Raja Abdullah II pada tahun 2021, menyerahkan gelar kerajaannya pada 3 April 2022. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, dia mengumumkan bahwa dia
(FILES) Dalam file foto ini diambil pada 17 Desember 2009, Pangeran Yordania Hamzah bin Hussein menyampaikan pidato selama sesi pleno di Bella Center di Kopenhagen, pada hari ke-11 Konferensi Perubahan Iklim PBB COP15. Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah, yang terlibat dalam plot kudeta terhadap saudara tirinya Raja Abdullah II pada tahun 2021, menyerahkan gelar kerajaannya pada 3 April 2022. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter, dia mengumumkan bahwa dia "meninggalkan gelar pangeran", sebulan setelah pernyataan pengadilan kerajaan mengatakan dia telah meminta maaf kepada raja atas kudeta yang gagal tahun lalu. (ATTILA KISBENEDEK / AFP)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved