Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Wamenhan Ukraina: Wilayah Belarus Digunakan Secara Aktif Rusia Untuk Serang Ukraina

Wilayah Belarus secara aktif kini terus digunakan pasukan Rusia untuk melakukan tindakan agresi terhadap Ukraina.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AFP/ARIS MESSINIS
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di pusat perbelanjaan Retroville setelah serangan Rusia di barat laut ibukota Kyiv pada 21 Maret 2022. Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman terhadap sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina Kiev, seorang jurnalis AFP kata, dengan penyelamat menyisir puing-puing untuk korban lainnya. Bangunan 10 lantai itu terkena ledakan kuat yang menghancurkan kendaraan di tempat parkir dan meninggalkan kawah selebar beberapa meter. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

"Untuk melakukan ini, Rusia harus menarik pasukannya dari Ukraina. Apakah anda secara pribadi percaya ini? Saya tidak. Oleh karena itu, sulit bagi saya untuk memprediksi hasil negosiasi ini," kata Prokopenko.

Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Dievakuasi dari Wilayah Lugansk Ukraina Hari Ini

Ia pun memprediksi kemungkinan besar negosiasi dengan Rusia 'tidak akan berhasil untuk pihak Ukraina'.

Sebelumnya, delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan negosiasi lanjutan di Istanbul, Turki pada 29 Maret lalu.

Setelah pertemuan tersebut, delegasi Ukraina mengajukan sejumlah usulan untuk mengakhiri perang antara kedua negara, termasuk usulan untuk menandatangani perjanjian internasional tentang jaminan keamanan bagi Ukraina.

Perlu diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.

Baca juga: Pasukan Rusia Disebut Tolak Perang di Ukraina, Sabotase Senjata Sendiri hingga Tembak Jatuh Pesawat

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved