Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Sarankan Pasukan Ukraina Menyerah Jika Ingin Penembakan di Mariupol Dihentikan

Dalam sambungan telepon dengan Presiden Prancis, Vladimir Putin menyarankan pasukan Ukraina menyerah jika ingin penembakan di Mariupol dihentikan.

AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

Namun, dalam sambungan telepon yang berlangsung satu jam pada Selasa malam, Kremlin tampaknya menyarankan Putin untuk tidak memberikan jaminan seperti itu.

Para pejabat Rusia mengungkapkan Putin mengatakan kepada pemimpin Prancis itu, "untuk menyelesaikan situasi kemanusiaan yang sulit di kota ini, militan nasionalis Ukraina harus berhenti melawan dan meletakkan senjata mereka."

Pernyataan itu menambahkan bahwa Putin telah memberi Macron "informasi terperinci tentang langkah-langkah yang diambil oleh militer Rusia untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat dan memastikan evakuasi yang aman" warga sipil dari kota tenggara yang terkepung.

Ukraina menuduh Rusia memindahkan paksa ribuan orang dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina.
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. (AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies)

Tuduhan itu menyusul klaim Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, yang menyebut ribuan orang telah tewas selama pemboman Rusia di kota pelabuhan itu.

Boychenko, yang telah dievakuasi dari kota itu, menuturkan kepada kantor berita Reuters bahwa hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak, tewas sejak penembakan Rusia dimulai.

Matilda Bogner, kepala misi hak asasi manusia PBB di Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa dia yakin "mungkin ada ribuan kematian, korban sipil, di Mariupol."

Organisasi kemanusiaan Palang Merah Internasional telah mengonfirmasi laporan bahwa salah satu gudangnya di kota itu telah terkena tembakan Rusia.

Namun, Palang Merah mengatakan kepada BBC, semua persediaan di depot telah didistribusikan.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak lagi memiliki "tim di lapangan" dan oleh karena itu tidak dapat mengomentari tingkat potensi korban atau kerusakan.

Baca juga: Wamenlu Rusia: Negara BRICS Akan Berada Pada Jantung Tatanan Dunia Baru

Baca juga: Dua Anak Terluka Parah dalam Penembakan Artileri Rusia di Lysychansk

AS: Putin Disesatkan Militernya Sendiri

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)

Pejabat Gedung Putih dan Eropa mengatakan Presiden Vladimir Putin disesatkan oleh militer Rusia tentang perang di Ukraina, Rabu (30/3/2022).

Mereka terlalu takut untuk mengatakan kepada Putin tentang buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi Barat.

Invasi Rusia telah dihentikan di banyak front oleh perlawanan keras dari pasukan Ukraina yang telah merebut kembali wilayah dan menyebabkan warga sipil terjebak di kota-kota yang terkepung.

“Kami memiliki informasi bahwa Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia, yang telah mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan kepemimpinan militernya,” kata Kate Bedingfield, direktur komunikasi Gedung Putih, dikutip dari CNA.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved