Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gagal Endus Aksi Militer Rusia ke Ukraina, Kepala Intelijen Prancis Eric Vidaud Didepak

Jenderal Eric Vidaud dianggap berperan penting atas terbunuhnya pemimpin Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) pada Juni 2020.

Daniel MIHAILESCU / AFP
Seorang tentara Prancis beristirahat di Pangkalan Udara Mihail Kogalniceanu dekat Constanta, Rumania, pada 3 Maret 2022. Militer Prancis mendarat pada 3 Maret 2022 di pangkalan militer Mihail Kogalniceanu dekat Constanta, di tepi Laut Hitam untuk menyesuaikan diri dengan sistem sekitar 500 tentara yang dikerahkan Prancis dalam kerangka NATO setelah invasi skala penuh Rusia di Ukraina seminggu yang lalu. 

Ini kemungkinan akan memiliki peran yang lebih menonjol sebagai alat geopolitik di masa depan, sehingga reformasi diperlukan di lembaga ini.

Sikap Intelijen Selandia Baru ke Ukraina

Perkembangan lain, Selandia Baru akan membantu sekutu Eropanya dalam mengumpulkan informasi intelijen tentang operasi militer Rusia di Ukraina.

Hal ini dikemukakan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Angkatan Bersenjata Selandia Baru akan menggunakan kemampuannya selama tiga bulan ke depan untuk mendukung Inggris dan mitra Eropa lainnya.

“(Kita) mengambil keuntungan dari perbedaan zona waktu untuk membantu tugas-tugas utama mereka pada waktu malam dan siang hari mereka,” kata Ardern kepada media seusai rapat cabinet awal pecan ini.

Para menteri negara kepulauan itu telah memutuskan untuk segera mengirim sembilan perwira ke Inggris dan Belgia.

Mereka akan bertuga smembantu meningkatkan kapasitas penilaian intelijen di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Lima dari ahli tersebut akan memantau citra satelit, sementara sisanya akan ditugaskan untuk meningkatkan pemahaman Wellington tentang kegiatan sekutunya dan NATO.

Selandia Baru sebelumnya telah menyumbangkan 5 juta dolar AS untuk Dana Perwalian NATO, yang menyediakan bahan bakar, jatah militer, komunikasi dan peralatan P3K ke Kiev.

Sebanyak 6 juta dolar AS sisanya untuk mendukung warga sipil Ukraina yang terkena dampak konflik.

Wellington juga bergabung dengan sanksi internasional terhadap Moskow, yang menargetkan lebih dari 460 individu dan entitas Rusia.

“Kami tahu sanksi secara global telah mempersulit rezim Rusia untuk mendanai perangnya. Selandia Baru memainkan perannya,” kata Ardern.

Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina lebih dari sebulan yang lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk.

Rusia mengakui kedaulatan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memerdekakan diri dari Kiev.

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev bersikeras serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah mereka merencanakan merebut kembali kedua republik secara paksa.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved