Konflik Rusia Vs Ukraina
Mantan Presiden Rusia Sebut Sanksi Barat Tak akan Goyahkan Kremlin
Mantan presiden dan wakil kepala dewan keamanan Rusia mengatakan, sanksi dari Barat tak akan berdampak pada pemerintahan Moskow.
Dia mengutip bukti serangan tanpa pandang bulu atau disengaja terhadap warga sipil dan penghancuran gedung apartemen, sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan situs lainnya.
Namun, tujuan utama Rusia tetap tidak terpenuhi, termasuk di Kyiv, di mana penembakan dan tembakan yang hampir konstan mengguncang kota pada Rabu ketika kedua belah pihak berjuang untuk menguasai beberapa pinggiran kota.
Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan sedikitnya 264 warga sipil telah tewas di ibu kota sejak perang pecah.
Penembakan itu juga merenggut nyawa jurnalis lain pada Rabu.
Outlet berita independen Rusia, The Insider mengatakan wartawan Rusia Oksana Baulina telah terbunuh di lingkungan Kyiv.
Di selatan, kota pelabuhan Mariupol yang dikelilingi telah menyaksikan kehancuran perang yang paling parah, bertahan selama berminggu-minggu pengeboman dan, sekarang, pertempuran jalanan.
Tetapi, pasukan Ukraina telah mencegah kejatuhannya, menggagalkan upaya nyata Moskow untuk sepenuhnya mengamankan jembatan darat dari Rusia ke Krimea, yang disita dari Ukraina pada 2014.
Zelenskyy mengatakan 100.000 warga sipil tetap berada di kota itu, yang berpenduduk 430.000 orang sebelum perang.
Upaya untuk mendapatkan makanan dan perbekalan lain bagi mereka yang terjebak seringkali gagal.
Zelenskyy menuduh pasukan Rusia menyita konvoi kemanusiaan.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan Rusia menahan 11 pengemudi bus dan empat pekerja penyelamat bersama dengan kendaraan mereka.
Baca juga: Jepang Bekukan Aset 25 Orang Rusia sebagai Sanksi Invasi, Hubungan Bilateral Rusia-Jepang Renggang
Baca juga: Joe Biden Ingatkan China Konsekuensinya Jika Bantu Rusia
Serangan udara dalam seminggu terakhir menghancurkan teater dan sekolah seni tempat warga sipil berlindung.
Di kota Chernihiv utara yang terkepung, pasukan Rusia mengebom dan menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan untuk pengiriman bantuan dan evakuasi sipil, kata gubernur regional Viacheslav Chaus.
Pejabat NATO mengatakan 30.000 hingga 40.000 tentara Rusia diperkirakan tewas atau terluka.
Dalam pembaruan terakhirnya, Rusia mengatakan pada 2 Maret bahwa hampir 500 tentara tewas dan hampir 1.600 terluka.