Konflik Rusia Vs Ukraina
Terbesar di Eropa, Pabrik Baja Mariupol Ukraina Dilaporkan Hancur Diserang Rusia
Parlemen Ukraina menyebut pabrik baja terbesar di Eropa hancur setelah diserang Rusia
Konashenkov menambahkan, lebih dari 100 tentara dan tentara bayaran telah tewas.
Pada saat yang sama, Konashenkov mencatat bahwa militer Rusia juga menghancurkan sejumlah objek besar militer lainnya.
"Lokakarya di pabrik perbaikan Nizhyn yang digunakan untuk perbaikan kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam operasi tempur dihancurkan dengan rudal jelajah Kalibr berbasis laut yang diluncurkan dari perairan Laut Hitam," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa rudal hipersonik Kinzhal diluncurkan dari wilayah udara atas.
Krimea juga telah menghancurkan pangkalan besar Ukraina untuk menyimpan bahan bakar dan pelumas di wilayah Nikolaev.
Baca juga: Bom Rusia Hantam Sekolah Seni Mariupol yang Lindungi 400 Warga Sipil, Jumlah Korban Belum Diketahui
Baca juga: Kata China soal Invasi Rusia ke Ukraina: Waktu akan Membuktikan Kami Berada di Pihak yang Benar
Menurutnya, hal ini adalah serangan besar kedua oleh militer Rusia yang menargetkan tentara bayaran asing di Ukraina sejak seminggu lalu.
Sebelumnya, 180 tentara bayaran asing tewas dalam serangan presisi terhadap pusat pelatihan Ukraina yang terletak di kompleks militer Yavorovsky dan dekat pemukiman Starichi.
Sementara itu, pasukan Rusia, serta milisi DPR dan LPR, terus maju di Donbass, memperketat pengepungan di sekitar kaum radikal Ukraina yang tersisa di Mariupol dan mengambil kendali atas banyak pemukiman.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sejak awal invasi, pasukan Rusia telah menghancurkan sekitar 1.500 tank, lebih dari 1.200 kendaraan militer, dan lebih dari 200 drone angkatan bersenjata Ukraina.
Kehebatan Rudal Hipersonik Rusia
Sebelumnya diberitakan, militer Rusia mengatakan telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal guna menghancurkan gudang senjata bawah tanah di dekat kota Ivano-Frankivsk di Ukraina barat.
Lokasi gudang bawah tanah ini terletak sekira 50 kilometer dari perbatasan Ukraina-Romania. Serangan digelar Jumat (18/3/2022).
Pernyataan disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, dikutip portal berita Russia Today dan Aljazeera.com, Sabtu (19/3/2022).
Ia menambahkan, gudang besar bawah tanah itu berisi persediaan rudal dan amunisi udara pasukan Ukraina. Terletak di sebuah desa bernama Deliatyn.
Baca juga: Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Gudang Senjata Ukraina, Seberapa Besar Kekuatan Moskow?
Baca juga: 180 Tentara Bayaran Asing Tewas, Saat Rudal Rusia Hancurkan Pangkalan Militer Ukraina
Kinzhal, yang berarti 'belati' dalam bahasa Inggris, digunakan militer Rusia untuk pertama kalinya sejak dimulainya konflik Ukraina pada 24 Februari 2022.