Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bom Rusia Hantam Sekolah Seni Mariupol yang Lindungi 400 Warga Sipil, Jumlah Korban Belum Diketahui

Rusia mengebom sekolah seni di Mariupol, Ukraina yang melindungi 400 warga sipil pada Minggu (20/3/2022).

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
BBC
Kondisi gedung Teater yang hancur di Mariupol karena serangan tentara Rusia, Rabu (16/3/2022). Gedung teater itu dijadikan tempat sekitar 1.200 warga sipil Ukraina berlindung . (Sumber: BBC) 

“Anak-anak, orang tua sedang sekarat. Kota ini hancur dan musnah dari muka bumi,” kata petugas polisi Mariupol Michail Vershnin pada hari Sabtu dari jalan yang dipenuhi puing-puing dalam sebuah video yang ditujukan kepada para pemimpin Barat.

“(Ada) pertempuran jalanan di pusat kota,” Vadym Boychenko, walikota Mariupol, seperti dikutip Aljazeera dari BBC.

Baca juga: Jenderal Keempat Rusia Tewas dalam Serangan di Mariupol, Pukulan Keras bagi Putin

“Ada tank … dan tembakan artileri, dan semua jenis senjata ditembakkan di daerah itu. Pasukan kami melakukan segala yang mereka bisa untuk mempertahankan posisi mereka di kota tetapi kekuatan musuh lebih besar dari kami, sayangnya."

"Tidak ada sebidang tanah kecil pun di kota yang tidak memiliki tanda-tanda perang,” katanya.

Pasukan Ukraina dan Rusia memperebutkan pabrik baja Azovstal, kata Vadym Denysenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina, pada Sabtu.

“Salah satu pabrik metalurgi terbesar di Eropa sebenarnya sedang dihancurkan,” kata Denysenko dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Baca juga: Sekitar 20.000 Orang Tinggalkan Mariupol Pakai Mobil Lewat Koridor Kemanusiaan

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat presiden Ukraina, mengatakan pasukan terdekat yang dapat membantu pembela Mariupol sudah berjuang melawan “kekuatan musuh yang luar biasa” atau setidaknya 100 km (60 mil) jauhnya.

“Saat ini tidak ada solusi militer untuk Mariupol,” katanya, Jumat malam. “Itu bukan hanya pendapat saya, itu adalah pendapat militer.”

Presiden Ukraina Volodomir Zelenskyy tetap menentang invasi Rusia. Muncul dalam sebuah video pada Sabtu pagi yang diambil di jalan-jalan ibukota Kyiv untuk mengecam unjuk rasa besar sehari sebelumnya di Moskow yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Pasukan Rusia Gempur Kota Mariupol, 1.500 Orang Dilaporkan Tewas

Zelenskyy mengatakan, Rusia berusaha membuat kota-kota Ukraina kelaparan agar tunduk tetapi memperingatkan bahwa melanjutkan invasi akan menimbulkan banyak korban di Rusia.

Dia juga mengulangi seruannya agar Putin bertemu dengannya untuk mencegah lebih banyak pertumpahan darah.

“Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Jika tidak, biaya Rusia akan sangat tinggi sehingga Anda tidak akan dapat bangkit lagi selama beberapa generasi,” katanya.

(Tribunnews.com/Maliana/Hendra Gunawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved