Konflik Rusia Vs Ukraina
4 Kesalahan Militer Rusia Menurut Analis Militer Barat: Meremehkan Lawan, Kemerosotan Moral Personel
Kesalahan pertama Rusia adalah meremehkan kekuatan perlawanan dan kemampuan angkatan bersenjata Ukraina yang lebih kecil.
Armada buatannya itu terlihat di Parade Hari Kemenangan Moskwa di Lapangan Merah, tapi tidak terlihat dalam pertempuran.
Sebagian besar yang dikerahkan Rusia adalah tank T-72 yang lebih tua, pengangkut personel lapis baja, artileri, dan peluncur roket.
Baca juga: Pertama Kalinya, Rusia Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal di Ukraina, Disebut Rudal Paling Mematikan
Kehilangan momentum
Pada awal invasi, Rusia memiliki keuntungan yang jelas di udara. Pesawat tempur militer Rusia bergerak di dekat perbatasan, tiga banding satu jumlah angkatan udara Ukraina.
Sebagian besar analis militer berasumsi bahwa pasukan penyerang akan dengan cepat memperoleh keunggulan dari udara, tetapi ternyata tidak.
Pertahanan udara Ukraina masih terbukti efektif, membatasi kemampuan Rusia untuk bermanuver.
Seorang pejabat senior intelijen Barat mengatakan kepada BBC bahwa Rusia berpikir dapat mendominasi dengan mengerahkan unit-unit yang lebih ringan.
Penggunaan ujung tombak pertahanan, seperti Spetsnaz dan pasukan terjun payung VDV, akhirnya dikesampingkan.
Namun dalam beberapa hari pertama serangan helikopter Rusia di Bandara Hostomel, tepat di luar Kyiv, berhasil digagalkan.
Ini menghalangi Rusia membawa pasukan, peralatan dan pasokan.
Rusia akhirnya harus mengangkut logistiknya sebagian besar melalui jalan darat.
Kegagalan itu membuat kemacetan lalu lintas hingga menciptakan “titik kumpul” armada, yang kemudian menjadi sasaran empuk bagi pasukan Ukraina untuk menyergap.
Beberapa kendaraan baja militer Rusia sempat keluar dari jalan utama Ukraina, namun mereka justru terjebak dalam lumpur.
Gambaran ini memperkuat citra “macetnya operasi militer Rusia”.
Sementara itu, barisan lapis baja panjang Rusia dari utara yang ditangkap oleh satelit masih gagal mengepung Kyiv.
Kemajuan yang paling signifikan datang dari selatan, di mana ia mampu menggunakan jalur kereta api untuk memasok pasukannya.