Konflik Rusia Vs Ukraina
Kisah 7 Anak-anak dan Remaja Korban Invasi Rusia di Ukraina: Ada yang Terkena Bom saat Bermain Bola
Setidaknya 90 anak tewas dalam invasi Rusia di Ukraina. Berikut sejumlah kisah detik-detik terakhir kehidupan mereka.
Anastasia dimakamkan di kebun belakangnya karena pasukan Rusia tidak mengizinkan ibu Anastasia mengunjungi pemakaman.
Ibu angkat Stoluk, Vera Dmitrienko yang berusia 40 tahun, mengatakan kepada The Times bahwa tentara Rusia "menjarah semua toko, tentu saja mereka mendapat banyak alkohol … dan mabuk dan mulai menembak."
5. Baby Kirill dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya tetapi tidak dapat diselamatkan
Salah satu korban perang termuda adalah Kirill, bayi berusia 18 bulan yang meninggal setelah Rusia menghantam kota pelabuhan Mariupol.
Ayah Kirill berlari ke rumah sakit sambil menggendongnya, putus asa untuk mencoba dan menyelamatkannya.
Ibu Kirill, Marina Yatsko dan pacarnya Fedor, kemudian terlihat merangkul tubuh tak bernyawa putra mereka yang diletakkan di atas tandu.
Ratusan ribu orang menderita di kota Mariupol yang terkepung di mana penduduk telah berlindung dari serangan tanpa air atau listrik selama lebih dari seminggu.
6. Alise (9) meninggal di jalan bersama ibu dan saudara laki-lakinya

Alise Perebeynos yang berusia sembilan tahun tengah meninggalkan Irpin, ketika serangan Rusia menghujani keluarganya.
Serangan itu juga membunuh saudara laki-lakinya yang berusia 18 tahun, Nikita, dan ibu mereka Tatyana.
Ayah mereka terluka tetapi selamat dari serangan itu.
Mereka mencoba untuk pergi melalui 'koridor kemanusiaan' yang dimaksudkan untuk menjadi jalan keluar yang aman bagi para pengungsi.
Tetapi mereka tergeletak tewas di pinggir jalan dikelilingi oleh barang-barang mereka.
7. Iliya (16) tewas saat bermain sepak bola ketika bom menghantam sebuah sekolah

Iliya sedang bermain sepak bola di lapangan dekat sekolah ketika bom Rusia jatuh, menewaskan anak berusia 16 tahun itu.
Ayahnya, bernama Serhii, difoto sambil menangis sambil memeluk tubuh putranya di rumah sakit darurat di Mariupol.
Wakil walikota Mariupol, Sergei Orlob mengatakan kepada BBC bahwa sebagian besar sekolah, rumah sakit, taman kanak-kanak, tempat tinggal rusak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)