Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris akan Bayar Warganya 350 Poundsterling per Bulan Jika Buka Rumah bagi Pengungsi Ukraina

Inggris akan membayar warganya untuk membuka rumah mereka bagi orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.

HANDOUT / NATIONAL POLICE OF UKRAINE / AFP
Screenshot video yang dirilis oleh Kepolisian Nasional Ukraina pada 9 Maret 2022, menunjukkan bangunan rumah sakit anak yang rusak, mobil yang hancur, dan puing-puing di tanah setelah serangan udara Rusia di kota tenggara Mariupol. 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris akan membayar warganya untuk membuka rumah mereka bagi orang-orang Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.

Ini dilakukan saat pemerintah bergerak mengalihkan kemarahan terkait tanggapannya terhadap krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (14/3/2022), pemerintah negara itu menjelaskan bahwa skema baru ini disebut 'Rumah untuk Ukraina'.

Skema ini nantinya akan membiarkan para pengungsi dari perang itu untuk datang ke Inggris, bahkan jika mereka tidak memiliki ikatan keluarga sedikitpun.

Baca juga: 35 Orang Dilaporkan Tewas Setelah Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina di Dekat Perbatasan

Baca juga: Inggris Telah Terbitkan Lebih Dari 3.000 Visa untuk Warga Ukraina

Negara akan membayar kompensasi sebesar 350 poundsterling atau sekitar 456 dolar Amerika Serikat (AS) per bulan bagi setiap warganya yang mau membuka rumah mereka dan menawarkan kamar atau properti cadangan untuk jangka waktu minimal 6 bulan kepada pengungsi dari Ukraina.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan yang diajukan oleh Kepala Republik Donbass.

Kendati demikian, ia menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia mengklaim operasi ini dilakukan hanya untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Baca juga: PROFIL Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol Ukraina yang Diculik Rusia, Masih Muda Berusia 33 Tahun

Hal yang sama pun disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota di Ukraina, namun hanya melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina saja.

Oleh karena itu, Rusia menegaskan tidak ada ancaman yang ditargetkan bagi penduduk sipil.

Sumber: https://www.aljazeera.com/news/2022/3/12/russia-ukraine-war-alarm-grows-over-mariupol-liveblog

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved