Konflik Rusia Vs Ukraina
Memasuki Minggu Kedua, Ini Deretan Peristiwa Penting soal Invasi Rusia ke Ukraina
Berikut deretan peristiwa penting terkait invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki minggu kedua pada Rabu (9/3/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki minggu kedua pada kemarin, Rabu (9/3/2022).
Deretan peristiwa penting pun telah terjadi pada minggu kedua.
Pertama, pemerintah Ukraina telah mengutuk pasukan Rusia atas serangan terhadap kompleks rumah sakit di kota Mariupol.
Selain itu juga ada, desakan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy agar NATO menerapkan zona larangan terbang terhadap negaranya.
Hanya saja mendapat tolakan dari AS, Inggris, dan juga NATO.
Baca juga: Apa Arti Huruf Z yang Digunakan Militer Rusia saat Invasi Ukraina? Ini Penjelasannya
Baca juga: Ini 5 Kelompok Tentara Bayaran yang Terlibat Dalam Perang Rusia-Ukraina
Sementara saat perang masuk minggu ketiga, perang lanjutan masih terjadi ketika evakuasi terhadap warga sipil di kota-kota yang terdampak dilakukan saat koridor kemanusiaan digelar.
Kemudian, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan lebih dari 2 juta orang mengungsi ke negara-negara tetangga.
Dikutip dari Aljazeera, berikut peristiwa penting yang terjadi pada minggu kedua invasi Rusia ke Ukraina:

- 2 Maret 2022
Kota Kherson menjadi kota pertama yang dikuasai secara keseluruhan oleh Rusia.
Wali kota Kherson, Igor Kolykhyaev mengatakan, pasukan Rusia berada di jalanan kota dan telah memaksa untuk memasuki kantor walikota.
Diketahui, kota Kherson berada di selatan Ukraina dan berada di pinggiran Sungai Dneiper yang mengarah keluar menuju Laut Hitam.
Selain itu, PBB menghitung secara total pada 2 Maret 2022, jumlah pengungsi yang meninggalkan Ukraina mencapai 870.000 orang.
Peristiwa lain yang terjadi adalah Majelis Umum PBB menyetujui resolusi tidak mengikat soal pengecaman invasi Rusia ke Ukraina dan meminta untuk segera mengakhiri perang tersebut.
Resolusi ini didukung oleh 141 negara dari total 193 negara.
Sementara lima negara anggota, termasuk China, memilih abstain.
- 3 Maret 2022
Pada 3 Maret 2022, Ukraina dan Rusia menyetujui untuk membentuk koridor kemanusiaan dalam rangka mengevakuasi warga sipil dalam pertemuan kedua sejak Rusia memulai invasinya.
Lalu di hari yang sama, kendaraan lapis baja milik Rusia mengalami kemacetan di luar kota Kiev.
Hal tersebut diakibatkan adanya perlawanan dari pasukan Ukraina serta masalah mesin.
Kemudian peristiwa selanjutnya adalah, pasukan Rusia menguasai kota Mariupol ketika di kota lainnya juga sedang dalam penyerangan.
PBB mengatakan, pada 3 Maret 2022, lebih dari 1 juta penduduk Ukraina telah meninggalkan Ukraina.
Selanjutnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan mengatakan bahwa Rusia akan mendapat tujuannya di Ukraina.
Lalu, jaksa Pengadilan Kriminal Iternasional mengatakan akan secepatnya memproses terkait investigasi terhadap dugaan perang di Ukraina pada tahun 2013.
Kemudian, Agensi Energi Internasional mengungkap 10 poin rencana untuk mengurangi ketergantungan Eropa terhadap migas dari Rusia.
- 4 Maret 2022
Rusia memblokir Facebook untuk merespon terkait larangan media milik pemerintah memiliki akun di platform media sosial.
Selain itu, parlemen Rusia menyetujui draft hukum terkait kriminalisasi mengenai penyebaran secara sengaja soal apa yang disebut pemerintah sebagai laporan berita ‘bohong’.
Selanjutnya, beberapa kantor berita internasional seperti CNN dan CBC/Radio-Canada menyatakan akan berhenti beroperasi setelah hukuman dari Rusia yang divoniskan kepada beberapa kantor berita internasional.
Lalu adapula penguasaan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di kot Enerhodar.
Kemudian, Duta Besar Ukraina mengutuk penguasaan PLTN tersebut sebagai tindakan terorisme.
- 5 Maret 2022
Putin menganggap sanksi terhadap Rusia oleh negara-negara di dunia adalah sebuah pernyataan perang.
Kemudian, di hari tersebut, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet bertemu dengan Putin untuk mendiskusikan krisis di Ukraina.
Lalu, Zelensky mendesak Kongres AS untuk memberikan sanksi kepada Rusia dalam sektor minyak dan gas serta meminta ijin kepada negara di Eropa untuk mengirimkan jet tempur buatan Rusia ke negaranya.
- 6 Maret 2022
Percobaan kedua evakuasi terhadap setidaknya 200.000 orang di Mariupol mengalami kegagalan dikarenakan situasi peperangan yang masih berkecamuk.
Lalu pada hari tersebut, beberapa perusahaan kartu kredit yaitu Mastercard, Visa, dan American Express melakukan penghentian pengoperasian di Rusia.
- 7 Maret 2022
Rusia melakukan penyerangan untuk mencegah evakuasi warga sipil dari Kiev, Mariupol, Sumy, Kharkiv, Volnovakha, dan Mykolai.
Hal tersebut dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Lalu negosiator dari Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan pertemuan ketiga dengan Rusia telah menghasilan beberapa progres dari evakuasi, pasokan logistik, hingga soal koridor kemanusiaan.
Namun, tidak ada solusi mengenai isu lain yang disetujui dan menyatakan kedua belah pihak untuk melanjutkan pembicaraan terkait gencatan senjata.
Kemudian, PBB menyatakan lebih dari 1,7 juta orang telah meninggalkan Ukraina pada hari tersebut.
- 8 Maret 2022

AS menyatakan larangan impor energi dari Rusia dalam rangka untuk menyerang ekonomi utama dari Rusia.
Di saat yang sama, Komisi Eropa mengatakan akan mengurangi ketergantungan dari migas Rusia sebanyak dua pertiga pada akhri tahun.
TIndakan serupa juga bakal dilakukan Inggris.
Lalu terdapat peristiwa di mana AS menolak permintaan Polandia untuk mengirim jet tempur MiG-29 ke Ukraina via pangkalan udara AS di Jerman.
Pengiriman tersebut, menurut AS, akan menjadi peringatan serius bagi seluruh negara anggota NATO.
- 9 Maret 2022
Pemerintah Ukraina mengatakan adanya penyerangan oleh Rusia terhadap kompleks rumah sakit di Mariupol.
Zelenskyy pun mengutuk kejadian tersebut sebagai kekejaman.
Selain itu, di hari yang sama, Zelenskyy juga mendesak sekutu Ukraina untuk menerapkan zonal larangan terbang terhadap negaranya.
Namun pada saat yang sama, diplomat AS dan Inggris menolak permintaan tersebut karena menghindari konfrontasi langsung dengan Rusia.
Kemudian, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa terdapat beberapa tentara wajib militer yang diterjunkan di Ukraina, sehari setelah Putin menampik hal tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina