Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Laboratorium Senjata Biologis Milik Amerika di Ukraina Kini Jadi Sorotan, China Minta Penjelasan

Kementerian Luar Negeri China mendesak Amerika Serikat (AS) menjelaskan detail lab biologis yang didukung mereka di Ukraina, Selasa (8/3/2022).

Editor: Hasanudin Aco
AFP/SERGEI SUPINSKY
Seorang anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina, cadangan militer Angkatan Bersenjata Ukraina, berjaga di samping rintangan anti-tank di pusat Kyiv pada 7 Maret 2022. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Kementerian Luar Negeri China mendesak Amerika Serikat (AS) menjelaskan detail lab biologis yang didukung mereka di Ukraina, Selasa (8/3/2022).

Hal tersebut disampaikan Beijing usai Rusia menuduh AS terlibat dalam program pengembangan senjata biologis di Ukraina.

Sebelumnya, Letjen Igor Kirillov mengklaim tentara Rusia mendapatkan dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya.

Kirillov pun menduga AS-Ukraina melanggar Konvensi Senjata Biologis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan bahwa semua pihak harus memastikan keamanan lab biologis di Ukraina.

“Khususnya, Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling tahu mengenai laboratorium itu, harus merilis informasi spesifik yang relevan secepat mungkin, termasuk virus apa yang disimpan dan riset apa yang telah dilakukan,” kata Zhao dikutip Xinhua.

Baca juga: Respons Zelensky Terkait Sikap Joe Biden yang Hentikan Impor Minyak hingga Batu Bara dari Rusia

Zhao Lijian menuduh aktivitas “biologis-militer” AS di Ukraina hanyalah “puncak gunung es”. Ia mengklaim Kementerian Pertahanan AS mengontrol 336 lab biologis di 30 negara.

“Apakah tujuan sebenarnya dari Amerika Serikat? Apakah yang telah mereka perbuat? Hal-hal ini selalu menjadi sumber kekhawatiran bagi komunitas internasional,” kata Zhao.

Ia mengklaim AS selama 20 tahun belakangan melarang protokol verifikasi Konvensi Senjata Biologis di laboratorium yang didukung.

“Sekali lagi kami mendorong AS untuk mengklarifikasi sepenuhnya aktivitas biologis militer mereka di dalam dan luar negeri, dan menerima verifikasi multilateral,” ujar Zhao.

Beijing mendukung teori Moskow bahwa kemungkinan ada aktivitas biologis militer yang disponsori AS di Ukraina.

Namun, Barat menuduhnya semata hanyalah disinformasi Rusia.

Sebagaimana diwartakan Newsweek, isu lab militer AS di Ukraina telah diembuskan pihak Rusia sejak 2018.

Ukraina dan AS sendiri pernah membantah isu tersebut.

Pada 2020 lalu, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyebut adanya lab biologis militer AS di Ukraina adalah disinformasi dan meminta semua pihak berhenti menyebarkan isunya.

Andy Weber, salah satu direktur organisasi Arms Control Association, menyebut disinformasi Rusia menargetkan program kerja sama antara Kementerian Pertahanan AS dengan Kementerian Kesehatan Ukraina yang telah berlangsung sejak 2005.

Menurut rilis Kedutaan Besar AS di Ukraina, program bertajuk Program Reduksi Ancaman Biologis (BTRP) itu bekerja sama dengan negara mitra untuk menangkal ancaman wabah penyakit berbahaya.

AS menyebut program BTRP antara lain adalah pengembangan kultur manajemen risiko biologis, kemitraan riset internasional, serta meningkatkan kapasitas negara mitra untuk mengambil tindakan bio-sekuritas, keselamatan biologis, dan bio-surveilans.

“Program BTRP Kementerian Pertahanan AS memberikan dukungan teknis kepada Kementerian Kesehatan Ukraina sejak 2005 untuk meningkatkan laboratorium kesehatan masyarakat yang misinya sejalan dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS,” kata Weber kepada PolitiFact via Newsweek.

Jawaban Pemerintah AS

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (8/3/2022), bahwa pihaknya bekerja dengan Ukraina untuk mencegah invasi pasukan Rusia dari menyita bahan penelitian biologis di tengah kekhawatiran pemerintah atau aktor yang tidak bermoral mungkin mencoba menggunakan barang-barang tersebut untuk membuat senjata biologis.

"Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis, yang sebenarnya kami sekarang cukup khawatir balatentara Rusia, pasukan Rusia, mungkin berusaha untuk mendapatkan kendali," kata pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland kepada anggota parlemen AS pada sidang ketika ditanya langsung apakah Ukraina memiliki senjata biologis.

"Jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia jika mereka mendekat," ungkap dia, dikutip dari AFP.

Senator AS Marco Rubio mencatat ada laporan "propaganda Rusia" yang mengeklaim penemuan plot bahwa Ukraina akan melepaskan senjata biologis, dengan koordinasi dari NATO.

Ditanya oleh Rubio apakah serangan senjata biologis atau kimia akan terjadi di dalam Ukraina, apakah Rusia akan berada di belakangnya, Nuland menegaskan, "Tidak ada keraguan dalam pikiran saya, senator".

"Dan, itu adalah teknik klasik Rusia untuk menyalahkan orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," tambah dia.

Pada Minggu (6/3/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia mentweet bahwa pasukan Rusia menemukan bukti bahwa Kyiv membasmi jejak program militer-biologis di Ukraina yang dibiayai oleh AS.

Dewan Atlantik, sebuah lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington, mengatakan Kremlin berusaha membenarkan invasinya dengan mendorong narasi palsu bahwa Ukraina sedang mengembangkan dirty bombs dan senjata biologis.

Dewan tersebut mengatakan tidak ada bukti bahwa Ukraina menciptakan senjata semacam itu.

Sumber: Kompas.TV/Kompas.com/Xinhua/Newsweek 

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved