Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tuduh Rusia Langgar Kesepakatan, Putin Mulai Tingkatkan Ancaman Terhadap Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan serangkaian ancaman baru kepada Ukraina dan Barat.

Handout / Russian Defence Ministry / AFP
Tangkapan layar dari video selebaran yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 4 Maret 2022, menunjukkan tank tentara Ukraina yang hancur di pemukiman Gnutovo di luar Mariupol. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan serangkaian ancaman kepada Ukraina dan Barat sebagai respon terhadap tuduhan pejabat Ukraina kepada Rusia bahwa mereka menembaki rute evakuasi dari dua kota di Ukraina yang hancur.

Dikutip dari situs CNN, Senin (7/3/2022) pihak berwenang Ukraina mengatakan ribuan warga sipil masih terjebak di kota-kota sebelah tenggara Mariupol dan Volnovakha dan menuduh pasukan Rusia melanggar kesepakatan untuk menghentikan tembakan.

Sementara itu, Putin melakukan pertemuan dengan para awak pesawat Rusia di pusat pelatihan Aeroflot di Moskow, untuk membuat pernyataan ekspansif pertamanya sejak invasi sembilan hari lalu.

"Kepemimpinan saat ini perlu memahami jika terus melakukan apa yang mereka lakukan, maka mereka mempertanyakan masa depan negara Ukraina," kata Putin.

Baca juga: Alasan Vladimir Putin Tetap Serang Ukraina Meski Bisa Akhiri Perang Rusia

Putin juga mengatakan, sanksi Barat setara dengan deklarasi perang, dia mempertimbangkan negara-negara yang memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina sebagai "peserta dalam konflik militer."

Presiden Volodymyr Zelenskyy dan para pejabat Ukraina lainnya telah berulang kali meminta kepada NATO dan Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, sebuah langkah yang dapat mencegah pasukan Rusia melakukan serangan udara terhadap negara mereka.

Baca juga: Ukraina: Rusia Tingkatkan Serangan di Daerah Permukiman

Namun, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan zona larangan terbang bukanlah pilihan yang dipertimbangkan oleh aliansi.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan segera berhenti membombardir Mariupol dan Volnovakha.

Baca juga: Zelensky Laporkan Rusia Ke Pengadilan Tinggi PBB, Rusia Berkilah Serang Ukraina Hindari Genosida

Tetapi hanya beberapa jam setelah pengumuman untuk menghentikan tembakan, seorang pejabat tinggi regional Ukraina menuduh Rusia melanggar kesepakatannya.

"Karena fakta bahwa Rusia tidak mematuhi rezim gencatan senjata dan terus menembaki Mariupol dan daerah sekitarnya, evakuasi penduduk telah ditunda karena alasan keamanan," gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengumumkan di Twitter.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved