Konflik Rusia Vs Ukraina
Puji Ketahanan Warga Ukraina, Menlu AS Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yakin Ukraina dapat memenangkan perang dengan Rusia. Ia memuji ketahanan luar biasa rakyat Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken yakin Ukraina dapat memenangkan perang dengan Rusia.
Blinken memuji ketahanan luar biasa rakyat Ukraina dan tidak mengatakan berapa lama konflik akan berlangsung.
"Jika Moskow berniat menggulingkan pemerintah dan memasang rezim bonekanya sendiri, 45 juta warga Ukraina akan menolaknya dengan berbagai cara," katanya, dikutip dari BBC.com, Sabtu (5/3/2022).
Blinken menambahkan, perang belum berjalan seperti apa yang direncanakan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Kuasai PLTN Zaporozhzhia, Facebook Diblokir
Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Harga Mi Instan hingga Pupuk Bisa Melonjak
Perlawanan yang dilakukan pasukan Ukraina terus menghambat kemajuan Rusia di seluruh negeri pada hari kesembilan invasi, Jumat (4/3/2022) kemarin.
Blinken juga mengatakan, komunitas internasional berkomitmen melakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk membantu Ukraina.
Upaya juga dilakukan untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar mengakhiri perang yang dimulai Vladimir Putin.
Ditanya apakah yakin Ukraina bisa menang, Blinken berkata: "Seiring berjalannya waktu, tentu saja."
"Saya tidak bisa memberi tahu berapa lama perang ini akan berlangsung."
"Saya juga tidak bisa memberi tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan."
"Namun gagasan bahwa Rusia dapat menundukkan 45 juta warga yang berjuang untuk masa depan dan kebebasan, itu cukup memberi tahu banyak hal," tambahnya.

Blinken juga mengatakan kekhawatirannya tentang eskalasi.
"Ini adalah sesuatu yang kami pedulikan dan fokuskan."
"Sebab satu-satunya hal yang lebih buruk daripada perang di Ukraina adalah perang yang semakin meningkat," kata dia.
Blinken juga memperingatkan, pasukan Rusia menggunakan metode yang semakin brutal terhadap warga sipil di Ukraina.