Konflik Rusia Vs Ukraina
50 Mantan Pasukan Bela Diri Jepang Dilaporkan Jadi Sukarelawan Perang di Ukraina
Puluhan pria Jepang dilaporkan secara sukarela terjun ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan pria Jepang dilaporkan secara sukarela terjun ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (27/2/2022) lalu menyerukan pembentukan 'legiun internasional'.
Ia mendorong warga AS dan Kanada untuk menjadi sukarelawan perang.
Keiichi Kurogi adalah satu dari lusinan pria di Jepang yang menawarkan diri untuk bergabung dengan 'legiun internasional' tersebut.
Kurogi merupakan seorang pekerja kantoran berusia 39 tahun yang tinggal di barat daya Jepang.
Baca juga: Mantan PM Shinzo Abe Ungkapkan Jepang Perlu Berbagi Persenjataan Nuklir dengan AS
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia: Biden Melarang Penerbangan Rusia hingga Kota Penting Ukraina Dibombardir

Kepada Reuters, ia mengaku telah menelepon Kedutaan Ukraina pada Senin lalu setelah melihat postingan tentang sukarelawan di Twitter.
"Ketika saya melihat gambar pria dan wanita tua di Ukraina memegang senjata dan pergi ke depan, saya merasa saya harus menggantikan mereka," katanya.
Kedutaan menolak tawaran Kurogi untuk andil di medan perang karena tidak memiliki pengalaman militer yang diperlukan.
Pada Selasa (1/3/2022), sebanyak 70 pria Jepang termasuk 50 mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang dan dua veteran Legiun Asing Prancis, melamar menjadi sukarelawan, lapor Mainichi Shimbun.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar Ukraina mengaku menerima telepon dari masyarakat yang ingin berjuang untuk Ukraina, tapi menolak memberikan rincian.
Sebuah postingan tertanggal 28 Februari 2022 dari kedutaan menuliskan ucapan terima kasih kepada orang Jepang atas antusias mereka menjadi sukarelawan di Ukraina.
Pihaknya menambahkan syarat tertentu bagi yang ingin terjun ke medan perang.
"Setiap kandidat untuk ini harus memiliki pengalaman di Pasukan Bela Diri Jepang atau telah menjalani pelatihan khusus," kata postingan itu.

Pada Rabu (2/3/2022), Kedutaan Besar Ukraina di Jepang menulis cuitan yang mengatakan sedang mencari relawan yang berpengalaman di bidang medis, IT, komunikasi, dan pemadam kebakaran.
Tidak jelas apakah calon rekrutan relawan akan ditempatkan di wilayah tertentu atau terlibat perjalanan ke Ukraina.