Konflik Rusia Vs Ukraina
Pidato Presiden Ukraina Zelensky kepada Uni Eropa: Buktikan bahwa Kalian Bersama Kami
Pidato Presiden Ukraina Zelensky di hadapan Uni Eropa: Buktikan bahwa Kalian Bersama Kami.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi pidatonya di hadapan parlemen Uni Eropa (Europe Union) secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Pidato ini disampaikan Zelensky sehari setelah pihaknya mengajukan keanggotaan bergabung dengan Uni Eropa.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan bahwa hari ini bisa menjadi hari terakhir bagi warga Ukraina yang telah berjuang.
Baca juga: Tentara Belarusia Seberangi Perbatasan, Disebut Bantu Rusia Invasi Ukraina
Untuk menyampaikan pidatonya ini, Zelensky mengaku tidak perlu mengeluarkan naskah.
"Saya tidak membaca dari naskah, karena 'fase naskah' untuk Ukraina sudah berakhir."
"Sekarang kami berhadapan dengan kematian, kehidupan nyata," kata Zelensky, dikutip dari Guardian.
Menurut dia, Ukraina telah membayar harga sangat tinggi untuk mewujudkan cita-cita Uni Eropa.
Dimana dalam konflik Ukraina, ribuan orang telah tewas, sudah dua kali terjadi revolusi, sekali perang hingga lima hari invasi secara penuh.
Baca juga: Hari Keenam Hadapi Invasi Rusia, Kedubes Ukraina Minta Dukungan Kepada Bangsa Indonesia
Zelensky menyebut Ukraina telah berjuang agar memiliki kehidupan yang sama dan layak seperti negara Eropa lainnya.
Dikatakannya, pidato ini ia sampaikan di tengah insiden pemboman dan tembakan rudal yang telah menghantam Freedom Square di Kharkiv, Ukraina.
"Kami memberikan orang-orang terbaik kami, yang terkuat, yang paling berharga," kata dia.
Ia pun kembali menegaskan bahwa penduduk Ukraina ingin melanjutkan kehidupannya kembali.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Jadwal Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Perjuangan demi kehidupan yang layak telah ia buktikan dengan bergabung bersama Uni Eropa.
Zelensky pun meminta agar negara-negara Uni Eropa bisa membuktikan keberadaannya membantu Ukraina keluar dari konflik ini.
"Kami memiliki keinginan untuk melihat anak-anak kami hidup, saya pikir ini wajar. Kami berjuang untuk bertahan hidup. Kami berjuang untuk menjadi anggota Eropa yang setara."
