Konflik Rusia Vs Ukraina
Konflik Rusia-Ukraina akan Semakin Rumit, Bisa Picu Perang Dagang, Perang Sanksi, dan Perang Siber
Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina terus membesar dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina terus membesar dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Konflik antara Rusia-Ukraina ini pun dinilai akan menjadi semakin rumit.
Pasalnya setiap konflik militer pasti akan disusul dengan perang lainnya.
Di antaranya seperti perang dagang, perang sanksi, perang sistem finansial hingga perang siber.
Hal tersebut disampaikan oleh Analis Politik Internasional sekaligus Kaprodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Drs Ign Agung Setiawan SE S.IKom MSi PhD.
Baca juga: Mastercard Blokir Akses Beberapa Lembaga Keuangan di Rusia
"Konflik ini memang semakin lama menjadi semakin rumit, mengapa? Konflik militer ini pasti dan sudah dimulai akan disusul dengan perang lainnya."
"Satu perang dagang, perang sanksi, kemudian perang sistem finansial, dan mungkin sekarang sudah mulai perang siber," kata Agung saat dihubungi Tribunnews, Minggu (27/2/2022).
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara barat mulai memberikan sanksi kepada Rusia.
Namun nyatanya Sanksi tersebut tidak membuat Rusia bergeming.
Baca juga: Fakta Hari Keenam Invasi Rusia ke Ukraina: Serangan Rudal Hingga Sikap Mahkamah Pidana Internasional
Karena menurut Agung, Rusia termasuk negara besar yang mempunyai sumber daya ekonomi yang cukup tinggi.
Sehingga meski Rusia diberi sanksi dari negara barat, Rusia akan tetap bisa bertahan.
"Negara-negara barat memberi sanksi kepada Rusia, tetapi kemudian Rusia tidak bergeming karena sanksi dari barat itu pun juga. Ya katakanlah Rusia ini negara besar."
"Dan dia punya sumber daya ekonomi yang cukup tinggi, sehingga ya diberi sanksi oleh barat pun dia bisa bertahan," terang Agung.
Baca juga: Pasukan Rusia Mengepung Kherson dan Mendirikan Pos Pemeriksaan di Pintu Keluar
Menurut Agung, sanksi yang barangkali akan membuat kerepotan Rusia adalah sanksi dari sistem keuangan.
Karena bank-bank di Rusia akan dibekukan, sehingga menyebabkan transaksi dagang Rusia menjadi macet.