Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ikuti Langkah Facebook, YouTube Juga Blokir Iklan untuk Media Rusia

YouTube melarang outlet media milik Pemerintah Rusia RT dan saluran media Rusia lainnya menerima uang dari iklan video mereka yang tayang di YouTube.

Youth Incorporated Magazine
Ilustrasi Youtube. Ikuti Langkah Facebook, YouTube Juga Blokir Iklan untuk Media Rusia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - YouTube melarang outlet media milik Pemerintah Rusia RT dan saluran media Rusia lainnya menerima uang dari iklan video mereka yang tayang di YouTube.

Langkah ini serupa dengan langkah Facebook, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan pertimbangan "keadaan luar biasa," YouTube memgumumkan, mereka menjeda kemampuan sejumlah saluran media Rusia untuk memonetisasi di YouTube. Termasuk saluran milik tokoh-tokoh yang terkena sanksi dari Uni Eropa.

Baca juga: Hikmahanto Juwana: Indonesia Jangan Memihak Kepada Rusia Maupun Ukraina

Penempatan iklan sebagian besar dikendalikan oleh YouTube.

Uni Eropa pada Rabu lalu mengumumkan sanksi terhadap individu termasuk Margarita Simonyan, yang digambarkan sebagai pemimpin redaksi RT dan "tokoh sentral" propaganda Rusia.

Video dari saluran yang terpengaruh di Rusia juga akan lebih jarang muncul dalam rekomendasi Youtube, kata juru bicara YouTube Farshad Shadloo seperti dilansir Reuters.

Dia menambahkan, RT dan beberapa saluran lain tidak lagi dapat diakses di Ukraina karena permintaan pemerintah Ukraina.

Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mentweet sebelumnya pada hari Sabtu bahwa ia menghubungi YouTube"untuk memblokir saluran media propaganda Rusia, seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti.

RT dan Simonyan tidak menanggapi permintaan komentar. YouTube menolak menyebutkan nama saluran lain yang telah dibatasinya.

Selama bertahun-tahun, anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dan beberapa pengguna telah meminta YouTube, yang dimiliki oleh Google Alphabet Inc, untuk mengambil tindakan lebih besar terhadap saluran yang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia karena khawatir mereka menyebarkan informasi yang salah dan tidak boleh mengambil untung dari itu.

Baca juga: Sederet Senjata Andalan Milik Rusia yang Bisa Bikin Pemerintah Ukraina Ketar-ketir

Rusia menerima sekitar US$ 7 juta hingga US$ 32 juta selama periode dua tahun yang berakhir pada Desember 2018 dari iklan di 26 saluran YouTube yang didukungnya, kata peneliti digital Omelas kepada Reuters saat itu.

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved